Bangkalan (ANTARA) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan Ahmad Mustain Saleh menyatakan, sebanyak 10 kecamatan di wilayah itu masuk kategori rawan, seperti rawan konflik, sehingga perlu perhatian khusus semua pihak.

"Jumlah daerah rawan ini berdasarkan pemetaan yang telah kami lakukan," katanya di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: Asops Kapolri: Polisi wilayah atasi kawasan rawan konflik saat pilkada

Ia menjelaskan, kesepuluh kecamatan itu masing-masing Burneh, Konang, Kwanyar, Bangkalan dan Kecamatan Geger.

Lima kecamatan lainnya adalah Tanah Merah, Galis, Kokop, Labang, dan Kecamatan Kamal.

Menurut Mustain, ada dua jenis kerawanan berdasarkan hasil pemetaan dan kajian yang dilakukan institusi itu, yakni kerawanan tinggi, dan kerawanan sedang.

"Yang masuk kategori rawan tinggi sebanyak lima kecamatan, dan yang masuk rawan sedang juga lima kecamatan," katanya.

Baca juga: Lemhannas petakan daerah rawan konflik pilkada

Kecamatan yang masuk rawan tinggi meliputi, Burneh, Konang, Kwanyar, Bangkalan dan Kecamatan Geger.

"Kalau Kecamatan Tanah Merah, Galis, Kokop, Labang, dan Kecamatan Kamal ini masuk kategori rawan sedang," katanya, menjelaskan.

Baca juga: Polres Metro Jaktim petakan 231 TPS rawan terjadi konflik

Ia menambahkan, khusus kecamatan yang masuk kategori rawan itu akan mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen, baik Bawaslu, maupun petugas keamanan, yakni Polri dan TNI.

"Kami telah berkoordinasi dengan aparat keamanan tentang hasil pemetaan ini, termasuk juga ke penyelenggara pemilu, yakni KPU Kabupaten Bangkalan," katanya, menjelaskan.

Baca juga: KPU yakin pemungutan suara di daerah rawan konflik dapat terkendali

Selain itu, sambung dia, pihaknya juga telah meminta kepada anggota pengawas di 10 kecamatan itu untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak lain, termasuk forum pimpinan kecamatan.