Bagi wanita yang baru selesai masa haid nya maka diwajibkan untuk melakukan mandi janabah atau junub agar bisa melaksanakan ibadah sholat.
Hal yang membedakan mandi biasa dengan mandi junub adalah adanya niat yang khusus untuk membersihkan diri sesuai dengan ketentuan syariat.
Terdapat dua rukun yang perlu dilakukan untuk melaksanakan mandi junub yaitu:
1. Niat
Adapun lafal niat mandi wajib setelah haid adalah sebagaimana berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta’ala.”
2. Mengguyur seluruh bagian tubuh.
Seluruh badan bagian luar harus terguyur air saat mandi wajib, termasuk dengan rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.
Terdapat beberapa kesunnahan mengenai tata cara yang dapat dilakukan saat melaksanakan mandi wajib. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidayah.
Tata cara mandi wajib:
- Membasuh tangan hingga tiga kali.
- Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
- Berwudhu dengan sempurna.
- Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadast besar.
- Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.
- Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.
- Menyela-nyela rambut.
- Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut.
Baca juga: Doa setelah mandi wajib, beserta tulisan arab, latin dan artinya
Baca juga: Cara mandi wajib, niat dan manfaatnya
Baca juga: Apakah Setelah Onani Wajib Mandi Meski Tak Keluar Mani?