Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut merupakan langkah konkret guna mengatasi permasalahan banjir dengan mengoptimalkan lahan terbuka sebagai daerah resapan untuk mengurangi luapan air saat tiba musim hujan.
"Warga di perumahan mengeluhkan banjir setiap terjadi hujan deras, selain itu kondisi di daerah ini juga cekung ke bawah, sehingga harus banyak serapan airnya," katanya di Cikarang, Kamis.
Ia mengatakan, selain mengurangi luapan air saat debit sungai meningkat, kolam retensi ini juga berfungsi sebagai konservasi air karena mampu meningkatkan cadangan air tanah setempat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan, kolam retensi ini memiliki spesifikasi luas 1.100 meter persegi dengan daya tampung mencapai 2.775 meter kubik air.
Pembangunan infrastruktur ini ditargetkan selesai pada Desember 2024. Dengan daya tampung ini, air yang berasal dari perumahan akan dipompa menuju saluran Sungai Cikadu dan Kali Ulu.
Ia menjelaskan konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang. Kemudian secara perlahan mengalirkan kembali ke sungai ketika debit air sudah normal.
Baca juga: Mengendalikan banjir di Kota Bandung dengan kolam retensi
Baca juga: Pemkot Medan bangun kolam retensi atasi banjir di Medan Selayang