Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut), akan menyiapkan lahan seluas 2,6 hektar untuk korban banjir di Kelurahan Rua Ternate di sekitar Kawasan Jambula.

"Tentunya, proses relokasi menjadi solusi alternatif yang diambil oleh pemerintah Kota Ternate dengan menyiapkan lahan seluas 2,6 hektar untuk pembangunan rumah baru untuk warga terdampak banjir bandang Kelurahan Rua, karena Kawasan itu akan dibangun aliran sungai," kata Sekretaris Kota (Sekkot) Ternate Rizal Marsaoly di Ternate, Kamis.

Rizal yang juga Ketua Posko Tanggap Darurat menyatakan, berdasarkan hasil rapat dengan deputi BNPB, BBW, BPJN dan BPBD Malut, telah membahas hingga selesai penetapan tanggap darurat.

Artinya, mekanisme tata cara relokasi warga itu sudah dilakukan, sebab, warga terdampak tidak lagi kembali ke lokasi banjir dan akan ada lahan milik Pemkot Ternate di Kelurahan Jambula sebagai lokasi relokasi warga terdampak banjir bandang.

Baca juga: BNPB: Operasi pencarian korban banjir di Ternate belum berakhir

Baca juga: Pertamina dan Gubernur Malut gelar trauma healing bagi pengungsi


Dia menyebut, sesuai hasil pendataan sementara, ada 25 unit rumah dan ini bisa bertambah jika radius itu diperluas.

Kendati demikian, rumah warga itu tidak rusak, akan tetapi berpotensi masuk pada zona non pemukiman maka akan direlokasi ke lahan milik Pemkot Ternate tersebut.

Dirinya menyatakan, Dinas Perkim Kota Ternate dan tim Balai Perumahan Rakyat dan Permukiman Malut mulai mendata rumah warga di lapangan.

Sedangkan, Pemkot Ternate akan terus lakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga, dan hasil informasi yang kita himpun dari warga terdampak banjir Rua ini, mereka tidak mau lagi tinggal di lokasi banjir.

Untuk itu, Pemkot Ternate akan bergerak cepat, agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal di tenda-tenda pengungsian atau bersama keluarga mereka.

Pemkot Ternate harus hadir untuk memberi jaminan ke mereka untuk mendapatkan hunian yang layak dan representatif

Pemkot Ternate juga akan melakukan relokasi warga didahului dengan proses pendataan terlebih dahulu. Pihak BWS juga akan membuka jalur air baru dengan masing-masing radius 50 meter dari talud yang dibangun. Sehingga dari radius 50 meter kiri dan kanan itu akan dibuat lahan terbuka hijau atau dibuat lapangan bola/basket. Sehingga warga tidak perlu kembali dan bangun rumah di situ lagi,” katanya.

Tidak hanya relokasi, pihak BPJN juga akan membuat jembatan darurat sementara, karena normalisasi material itu sudah harus dipotong untuk mengembalikan fungsi kali mati.

Banjir bandang di Kelurahan Rua, pada Ahad (25/8) lalu, menewaskan 18 orang dan satu masih dinyatakan hilang, delapan orang alami luka-luka dan banjir tersebut merusak sebanyak 25 rumah warga dan satu bangunan mushola.

Sebelumnya, Posko Tanggap Darurat bencana banjir bandang Rua, Kota Ternate, mencatat, saat ini pengungsi mencapai 187 orang telah ditempatkan di lokasi pengungsian disediakan di SMKN 4 Kota Ternate

Bahkan, Tim Posko Tanggap Darurat telah menyiapkan seluruh petugas di posko pengungsian untuk memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari kebutuhan makan hingga perawatan kesehatan.*

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian korban karena banjir susulan di Ternate

Baca juga: Jasa Raharja distribusikan bantuan logistik untuk korban banjir