Presiden RI resmikan Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya Jabar
29 Agustus 2024 13:42 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan sambutan didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (keempat kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kelima kiri) saat peresmian Bendungan Leuwikeris, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Bendungan Leuwikeris yang memiliki volume daya tampung bendungan sekitar 81 juta meter kubik air untuk mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektare itu dibangun sejak tahun 2016 dengan menelan anggaran sebesar Rp3,5 triliun. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww/pri.
Tasikmalaya (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Kamis.
Presiden tiba di area bendungan sekitar pukul 11.15 WIB datang bersama Ibu Negara Iriana, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta pejabat pemerintah daerah provinsi dan daerah tingkat Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
Peresmian Bendungan Leuwikeris yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis itu ditandatangani langsung oleh Joko Widodo serta ditandai pemasangan replika kujang sebagai senjata khas Jawa Barat.
"Pada siang hari ini saya resmikan Bendungan Leuwikeris serta modernisasi dan rehabilitasi daerah irigasi mengairi di Provinsi Jawa Barat," kata Presiden.
Presiden di hadapan masyarakat dan tamu undangan yang hadir di dalam acara peresmian itu menyampaikan tentang makna air sebagai sumber kehidupan, dan air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan.
Namun jika air tidak dikelola dengan baik, kata Presiden, maka akan menjadi sebuah bencana, karena tidak ada air, tidak akan ada kehidupan, tanpa air juga tidak ada makanan.
"Air adalah sumber kehidupan, air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, air dapat menjadi sebuah bencana, tanpa air, tidak ada kehidupan, tanpa air, tidak ada makanan," katanya.
Ia menyampaikan potensi air harus dikelola dengan baik karena setiap tetes memiliki nilai yang berharga dalam memberikan manfaat bagi kehidupan.
"Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetes itu sangat-sangat berharga," kata Presiden.
Presiden menyampaikan pembangunan Bendungan Leuwikeris berlangsung selama delapan tahun atau pembangunannya dilakukan sejak 2016 dengan nilai anggaran sebesar Rp3,5 triliun.
Bendungan Leuwikeris memiliki total tampungan air seluas 81,44 juta m3, dengan luas area genangan 243 hektare yang dapat mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektare.
Setelah peresmian, Presiden beserta Ibu Negara melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi Bendungan Leuwikeris, untuk selanjutnya meninggalkan tempat untuk meresmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Dr Hasan Sadikin, Bandung.
Presiden tiba di area bendungan sekitar pukul 11.15 WIB datang bersama Ibu Negara Iriana, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta pejabat pemerintah daerah provinsi dan daerah tingkat Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
Peresmian Bendungan Leuwikeris yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis itu ditandatangani langsung oleh Joko Widodo serta ditandai pemasangan replika kujang sebagai senjata khas Jawa Barat.
"Pada siang hari ini saya resmikan Bendungan Leuwikeris serta modernisasi dan rehabilitasi daerah irigasi mengairi di Provinsi Jawa Barat," kata Presiden.
Presiden di hadapan masyarakat dan tamu undangan yang hadir di dalam acara peresmian itu menyampaikan tentang makna air sebagai sumber kehidupan, dan air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan.
Namun jika air tidak dikelola dengan baik, kata Presiden, maka akan menjadi sebuah bencana, karena tidak ada air, tidak akan ada kehidupan, tanpa air juga tidak ada makanan.
"Air adalah sumber kehidupan, air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, air dapat menjadi sebuah bencana, tanpa air, tidak ada kehidupan, tanpa air, tidak ada makanan," katanya.
Ia menyampaikan potensi air harus dikelola dengan baik karena setiap tetes memiliki nilai yang berharga dalam memberikan manfaat bagi kehidupan.
"Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetes itu sangat-sangat berharga," kata Presiden.
Presiden menyampaikan pembangunan Bendungan Leuwikeris berlangsung selama delapan tahun atau pembangunannya dilakukan sejak 2016 dengan nilai anggaran sebesar Rp3,5 triliun.
Bendungan Leuwikeris memiliki total tampungan air seluas 81,44 juta m3, dengan luas area genangan 243 hektare yang dapat mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektare.
Setelah peresmian, Presiden beserta Ibu Negara melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi Bendungan Leuwikeris, untuk selanjutnya meninggalkan tempat untuk meresmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Dr Hasan Sadikin, Bandung.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024
Tags: