Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa Bantul menyokong hingga 80 persen ekspor Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sudah sewajarnya Bantul menjadi barometer perkembangan ekonomi di DIY," kata MS Hidayat saat meresmikan Pameran Produk Unggulan Kabupaten Bantul di Plasa Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.

Hidayat mengatakan, Bantul sebagai sebuah daerah memiliki banyak potensi besar dengan sumber daya alam yang melimpah sehingga membuka berbagai variasi jenis industri. Di antara jenis industri yang ada di Bantul adalah industri logam mulia, industri kimia, aneka industri, hasil industri pertanian dan kehutanan.

Hidayat mengatakan meskipun sebagian besar industri di Bantul tergolong industri kecil, namun hasil beserta kerajinannya banyak diminati konsumen luar negeri.

"Sejumlah negara tujuan ekspor di antaranya adalah Spanyol, Afrika dan Belanda," ujar Hidayat. Namun, tambahnya, sampai saat ini sebagian besar ekspor hasil IKM Bantul masih melalui Bali.

"Saya dapat laporan banyak juga produk Bantul diekspor lewat Bali, saya bilang biarkan saja dulu," kata Menperin yang berpesan agar Bantul di masa mendatang serius untuk menekuni upaya menciptakan branding.

Di sisi lain, Bupati Bantul Sri Surya Widati, mengatakan pengembangan IKM di Bantul secara umum menerapkan model satu desa satu produk atau one village one product (OVOP).

"Melalui OVOP kami berharap dapat memberi kontribusi positif, khususnya kepada DIY sebagai salah satu daerah industri pariwisata utama, yang selanjutnya diharapkan menggerakkan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemenperin Euis Saedah menuturkan Pameran Produk Unggulan Kabupaten Bantul diharapkan mampu menjembatani produsen dengan konsumen melalui promosi secara langsung. "Kegiatan ini harus bisa menjembatani promosi dengan pengguna secara langsung, serta memotivasi hasil karya dan kreativitas," ujarnya.

Pameran Produk Unggulan Kabupaten Bantul diikuti sedikitnya 48 perajin Industri Kecil dan Menengah binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul. Pameran tersebut diselenggarakan selama tiga hari, pada 15-17 April 2014 setiap pukul 09.00-17.00 WIB dan merupakan pameran IKM perdanan pada tahun 2014.