Sepak Bola Dunia
Cristiano Ronaldo ingin cetak 1.000 gol sebelum pensiun
29 Agustus 2024 13:07 WIB
Reaksi penyerang Portugal Cristiano Ronaldo setelah gagal mencetak tendangan penalti pada pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA Euro 2024 antara Portugal dan Slovenia di Frankfurt Arena di Frankfurt pada Senin (1/7/2024). (ANTARA/AFP/Patricia De Melo Moreira)
Jakarta (ANTARA) - Megabintang sepak bola Cristiano Ronaldo mengungkapkan ambisi besarnya mencetak 1.000 gol sebelum mengakhiri kariernya dan saat ini pemain Al Nassr dan tim nasional Portugal itu hanya membutuhkan satu gol lagi untuk mencapai tonggak 900 gol di level klub dan internasional.
Dalam wawancara eksklusif dengan mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, yang dirilis dalam kanal YouTube UR Cristiano, pesepak bola Al Nassr tersebut berbicara tentang motivasinya untuk terus mencetak gol dan menjaga performanya tetap tinggi meski telah berusia 39 tahun.
"Saya ingin mencapai 1.000 gol," kata Ronaldo seperti dikutip ESPN pada Kamis. Ia memperkirakan target tersebut bisa dicapai sekitar usia 41 tahun.
"Jika saya tidak mengalami cedera, ini yang paling penting bagi saya. Saya ingin itu. Bagi saya, pencapaian terbaik yang bisa saya raih dalam sepak bola adalah mencapai, pertama, 900 gol. Setelah itu, tantangan saya adalah mencapai 1.000 gol."
Sebagai pemain yang selalu kompetitif, Ronaldo menyoroti perbedaan antara gol-gol yang ia cetak dengan gol-gol para legenda terdahulu seperti Pele dan Alfredo Di Stefano, yang bermain pada era ketika kamera tidak seumum sekarang.
"Semua gol yang saya cetak ada videonya," kata Ronaldo.
Baca juga: Akui segera pensiun, Ronaldo sebut Al Nassr jadi klub terakhirnya
Ronaldo juga menyinggung berbagai topik lain dalam wawancaranya dengan Ferdinand, termasuk kualitas permainan Liga Pro Saudi, kecintaannya terhadap sepak bola, serta kritik yang kerap diterimanya.
Ketika ditanya tentang adaptasinya bermain di Arab Saudi, Ronaldo mengatakan proses tersebut relatif mudah mengingat tantangan yang telah dia hadapi sejak menjadi sorotan pada usia muda.
"Tidak ada negara yang sempurna, jadi bagi saya adaptasinya mudah dan saya sangat senang berada di sana," ungkapnya. "Menurut saya, liganya amat sangat bagus."
Ronaldo juga menanggapi kritik yang muncul setelah menangis karena gagal mengeksekusi penalti penting dalam pertandingan melawan Slovenia, yang menentukan perjalanan Portugal menuju perempat final Euro 2024.
Meski Portugal akhirnya menang melalui adu penalti dengan skor 3-0, momen tersebut menjadi salah satu sorotan yang menarik perhatian publik.
Baca juga: Profil Cristiano Ronaldo dan sederet prestasinya
"Tangisan itu adalah hasil dari tekanan yang saya buat untuk diri sendiri sejak saya berusia 11 tahun," jelasnya.
Meskipun menyadari bahwa akhir kariernya sudah dekat, peraih gelar lima kali Ballon d'Or ini belum bisa memprediksi kapan akan benar-benar menggantung sepatu.
"Saya tidak tahu kapan saya akan berhenti," ujar Ronaldo.
"Ketika Anda semakin sering bermain, Anda belajar banyak hal. Salah satu yang saya pelajari adalah, nikmati momen. Karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Saya tahu saya masih terlihat bagus."
Ronaldo menyebut dirinya akan mengakhiri karier sepak bola ketika sudah tidak bisa lagi memberikan kontribusi. "Ketika saya mulai merasa tidak memberikan apa-apa, percayalah, saya akan mengemas tas saya dan pergi. Tapi sekarang momen itu masih jauh," katanya.
Baca juga: Portugal vs Prancis: Selecao dihadang kokohnya benteng Les Bleus
Dalam wawancara eksklusif dengan mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, yang dirilis dalam kanal YouTube UR Cristiano, pesepak bola Al Nassr tersebut berbicara tentang motivasinya untuk terus mencetak gol dan menjaga performanya tetap tinggi meski telah berusia 39 tahun.
"Saya ingin mencapai 1.000 gol," kata Ronaldo seperti dikutip ESPN pada Kamis. Ia memperkirakan target tersebut bisa dicapai sekitar usia 41 tahun.
"Jika saya tidak mengalami cedera, ini yang paling penting bagi saya. Saya ingin itu. Bagi saya, pencapaian terbaik yang bisa saya raih dalam sepak bola adalah mencapai, pertama, 900 gol. Setelah itu, tantangan saya adalah mencapai 1.000 gol."
Sebagai pemain yang selalu kompetitif, Ronaldo menyoroti perbedaan antara gol-gol yang ia cetak dengan gol-gol para legenda terdahulu seperti Pele dan Alfredo Di Stefano, yang bermain pada era ketika kamera tidak seumum sekarang.
"Semua gol yang saya cetak ada videonya," kata Ronaldo.
Baca juga: Akui segera pensiun, Ronaldo sebut Al Nassr jadi klub terakhirnya
Ronaldo juga menyinggung berbagai topik lain dalam wawancaranya dengan Ferdinand, termasuk kualitas permainan Liga Pro Saudi, kecintaannya terhadap sepak bola, serta kritik yang kerap diterimanya.
Ketika ditanya tentang adaptasinya bermain di Arab Saudi, Ronaldo mengatakan proses tersebut relatif mudah mengingat tantangan yang telah dia hadapi sejak menjadi sorotan pada usia muda.
"Tidak ada negara yang sempurna, jadi bagi saya adaptasinya mudah dan saya sangat senang berada di sana," ungkapnya. "Menurut saya, liganya amat sangat bagus."
Ronaldo juga menanggapi kritik yang muncul setelah menangis karena gagal mengeksekusi penalti penting dalam pertandingan melawan Slovenia, yang menentukan perjalanan Portugal menuju perempat final Euro 2024.
Meski Portugal akhirnya menang melalui adu penalti dengan skor 3-0, momen tersebut menjadi salah satu sorotan yang menarik perhatian publik.
Baca juga: Profil Cristiano Ronaldo dan sederet prestasinya
"Tangisan itu adalah hasil dari tekanan yang saya buat untuk diri sendiri sejak saya berusia 11 tahun," jelasnya.
Meskipun menyadari bahwa akhir kariernya sudah dekat, peraih gelar lima kali Ballon d'Or ini belum bisa memprediksi kapan akan benar-benar menggantung sepatu.
"Saya tidak tahu kapan saya akan berhenti," ujar Ronaldo.
"Ketika Anda semakin sering bermain, Anda belajar banyak hal. Salah satu yang saya pelajari adalah, nikmati momen. Karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Saya tahu saya masih terlihat bagus."
Ronaldo menyebut dirinya akan mengakhiri karier sepak bola ketika sudah tidak bisa lagi memberikan kontribusi. "Ketika saya mulai merasa tidak memberikan apa-apa, percayalah, saya akan mengemas tas saya dan pergi. Tapi sekarang momen itu masih jauh," katanya.
Baca juga: Portugal vs Prancis: Selecao dihadang kokohnya benteng Les Bleus
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
Tags: