Kemendes harap SOMRDPE dan AVN jadi inspirasi bangun desa di ASEAN
29 Agustus 2024 11:08 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Sugito dalam Gala Dinner SOMRDPE dan AVN Ke-2 di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (28/8/2024). ANTARA/HO-Humas Kemendes PDTT.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengharapkan Forum Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) Indonesia 2024 serta ASEAN Village Network (AVN) Ke-2 dapat menjadi inspirasi dalam membangun desa.
"Saya berharap pengalaman yang kita peroleh di sini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengembangkan desa-desa di negara kita masing-masing," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Sugito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri Gala Dinner SOMRDPE dan AVN Ke-2 di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (28/8).
Pada tahun kedua penyelenggaraannya, Forum SOMRDPE dan AVN digelar di Kota Batu dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dari 28 Agustus hingga 1 September 2024.
Baca juga: Mendes sebut dana desa berhasil tingkatkan kualitas hidup warga
Baca juga: Komisi V berkomitmen perjuangkan kenaikan anggaran Kemendes PDTT
Pemilihan Kota Batu dan Kabupaten Malang sebagai lokasi acara tersebut didasarkan pada keberhasilan kedua daerah dalam mengembangkan desa dan pariwisata. Sugito menyampaikan para delegasi dijadwalkan melakukan kunjungan langsung ke beberapa desa.
Kunjungan itu diharapkan mampu membuat para delegasi memahami kemajuan pembangunan di daerah tersebut dan melihat konsep pembangunan desa dapat diaplikasikan di negara masing-masing.
"Kunjungan ke desa-desa ini akan memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana membangun desa yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga lestari dan harmonis dengan alam serta budayanya," kata Sugito.
Salah satu desa yang akan dikunjungi adalah Desa Tulungrejo di Kota Batu yang dikenal sebagai pusat pengembangan pertanian organik. Desa itu, menurut Sugito, berperan penting dalam menjaga kesehatan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Selanjutnya, para delegasi juga akan menyaksikan Festival Budaya Kanjuruhan Culture Carnival, sebuah perayaan kebudayaan di Kabupaten Malang yang menampilkan beragam kesenian tradisional, tarian, dan pertunjukan budaya. Festival tersebut menjadi bukti kearifan lokal dan warisan budaya dapat menjadi daya tarik wisata yang mendunia serta memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Sugito juga mengingatkan peran penting rangkaian kegiatan SOMRDPE dan AVN sebagai wujud semangat ASEAN dalam berbagi pengetahuan dan inovasi dalam pembangunan desa.
Forum SOMRDPE dan AVK kali ini dihadiri oleh delegasi dari beberapa negara anggota ASEAN, seperti Singapura, Thailand, Korea Selatan, Kamboja, Laos, dan Malaysia. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Sekretariat ASEAN, para kepala desa, serta pejabat tinggi madya dan pratama dari Kemendes PDTT.*
Baca juga: Wamendes: Keswadayaan masyarakat pilar utama pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Kemendes buka peluang tambah lokus Program TEKAD
"Saya berharap pengalaman yang kita peroleh di sini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengembangkan desa-desa di negara kita masing-masing," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Sugito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri Gala Dinner SOMRDPE dan AVN Ke-2 di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (28/8).
Pada tahun kedua penyelenggaraannya, Forum SOMRDPE dan AVN digelar di Kota Batu dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dari 28 Agustus hingga 1 September 2024.
Baca juga: Mendes sebut dana desa berhasil tingkatkan kualitas hidup warga
Baca juga: Komisi V berkomitmen perjuangkan kenaikan anggaran Kemendes PDTT
Pemilihan Kota Batu dan Kabupaten Malang sebagai lokasi acara tersebut didasarkan pada keberhasilan kedua daerah dalam mengembangkan desa dan pariwisata. Sugito menyampaikan para delegasi dijadwalkan melakukan kunjungan langsung ke beberapa desa.
Kunjungan itu diharapkan mampu membuat para delegasi memahami kemajuan pembangunan di daerah tersebut dan melihat konsep pembangunan desa dapat diaplikasikan di negara masing-masing.
"Kunjungan ke desa-desa ini akan memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana membangun desa yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga lestari dan harmonis dengan alam serta budayanya," kata Sugito.
Salah satu desa yang akan dikunjungi adalah Desa Tulungrejo di Kota Batu yang dikenal sebagai pusat pengembangan pertanian organik. Desa itu, menurut Sugito, berperan penting dalam menjaga kesehatan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Selanjutnya, para delegasi juga akan menyaksikan Festival Budaya Kanjuruhan Culture Carnival, sebuah perayaan kebudayaan di Kabupaten Malang yang menampilkan beragam kesenian tradisional, tarian, dan pertunjukan budaya. Festival tersebut menjadi bukti kearifan lokal dan warisan budaya dapat menjadi daya tarik wisata yang mendunia serta memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Sugito juga mengingatkan peran penting rangkaian kegiatan SOMRDPE dan AVN sebagai wujud semangat ASEAN dalam berbagi pengetahuan dan inovasi dalam pembangunan desa.
Forum SOMRDPE dan AVK kali ini dihadiri oleh delegasi dari beberapa negara anggota ASEAN, seperti Singapura, Thailand, Korea Selatan, Kamboja, Laos, dan Malaysia. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Sekretariat ASEAN, para kepala desa, serta pejabat tinggi madya dan pratama dari Kemendes PDTT.*
Baca juga: Wamendes: Keswadayaan masyarakat pilar utama pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Kemendes buka peluang tambah lokus Program TEKAD
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: