CEO Telegram Durov tinggalkan pengadilan Paris setelah bebas penahanan
29 Agustus 2024 09:33 WIB
Arsip foto - CEO Telegram Bertemu Menkominfo CEO Telegram Pavel Durov memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Menkominfo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (1/8/2017). ANTARA/Galih Pradipta.
Moskow (ANTARA) - Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, meninggalkan pengadilan di Paris setelah dibebaskan dari tahanan, demikian dilaporkan seorang koresponden RIA Novosti dari lokasi pengadilan.
Durov menghabiskan lebih dari delapan jam di pengadilan, setelah itu Kantor Kejaksaan Paris mengumumkan kemungkinan pembebasannya dengan jaminan.
Kantor Kejaksaan Paris pada Rabu menyatakan bahwa Durov ditempatkan di bawah pengawasan yudisial, dilarang meninggalkan Prancis, dan diwajibkan membayar jaminan sebesar 5 juta euro (5,5 juta dolar AS atau sekitar Rp84,8 miliar).
Durov, yang lahir di Rusia dan memiliki kewarganegaraan di beberapa negara termasuk Prancis, ditahan di bandara Paris pada Sabtu (24/8) atas tuduhan terkait penggunaan aplikasi Telegram untuk kegiatan kriminal, termasuk terorisme, perdagangan narkoba, dan pencucian uang.
Durov belum membayar jaminan sebesar 5 juta euro yang diminta oleh sistem peradilan Prancis, tetapi menurut pengacaranya, David-Olivier Kaminski, ia akan segera melakukannya, demikian dilaporkan RIA Novosti.
Sumber : Sputnik-OANA
Baca juga: Profil-Pavel Durov: Pendiri dan CEO Telegram dengan 4 kewarganegaraan
Baca juga: Kremlin bantah Putin bertemu CEO Telegram Durov di Baku
Durov menghabiskan lebih dari delapan jam di pengadilan, setelah itu Kantor Kejaksaan Paris mengumumkan kemungkinan pembebasannya dengan jaminan.
Kantor Kejaksaan Paris pada Rabu menyatakan bahwa Durov ditempatkan di bawah pengawasan yudisial, dilarang meninggalkan Prancis, dan diwajibkan membayar jaminan sebesar 5 juta euro (5,5 juta dolar AS atau sekitar Rp84,8 miliar).
Durov, yang lahir di Rusia dan memiliki kewarganegaraan di beberapa negara termasuk Prancis, ditahan di bandara Paris pada Sabtu (24/8) atas tuduhan terkait penggunaan aplikasi Telegram untuk kegiatan kriminal, termasuk terorisme, perdagangan narkoba, dan pencucian uang.
Durov belum membayar jaminan sebesar 5 juta euro yang diminta oleh sistem peradilan Prancis, tetapi menurut pengacaranya, David-Olivier Kaminski, ia akan segera melakukannya, demikian dilaporkan RIA Novosti.
Sumber : Sputnik-OANA
Baca juga: Profil-Pavel Durov: Pendiri dan CEO Telegram dengan 4 kewarganegaraan
Baca juga: Kremlin bantah Putin bertemu CEO Telegram Durov di Baku
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: