Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjelaskan komunikasi politik antara NasDem dan PDI Perjuangan belum memutuskan siapa Cawapres sebagai pendamping Jokowi.

Komunikasi terjalin dengan baik, bahkan setiap keputusan strategis seperti Cawapres untuk mendampingi Joko Widodo akan dilakukan bersama antara PDIP dan NasDem, tetapi hingga kini belum ada keputusan resmi dari kedua partai, kata Surya di Jakarta, Senin.

"Kita lihat perkembangan. Memberikan ruang gerak yang lebih baik bagi Jokowi yang sedang bersilaturahmi dengan para tokoh partai politik dan tokoh-tokoh nasional serta organisasi kemasyarakatan," kata Surya di Kantor DPP Partai NasDem.

Menurut dia, silaturahmi yang dilakukan oleh Jokowi patut dihargai dan dapat membesarkan hati.

"Bagaimanapun, capres ketika mendapat amanat menjadi presiden, dia milik semua bangsa Indonesia," kata Surya menjelaskan.

Ketika ditanyakan kriteria yang pantas untuk menjadi cawapres, kata bos Media Grup ini, adalah orang yang memiliki spirit dan semangat serta tekad untuk menjadi seorang pemimpin bangsa.

"Mampu mengatasi persoalan bangsa yang berat ini. Harus mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan kelompok, partai maupun pribadi," kata Surya.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya sempat menyatakan dirinya siap asal memimpin bangsa dan negara. "Kita bersyukur banyak orang yang siap. Semakin banyak itu semakin baik," ujar Surya.

Perkembangan koalisi sendiri, tambah Surya, masih dalam keadaan warming up (pemanasan).

"Nanti akan menjadi catatan, hasil dari keputusan akhir dari Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum Partai NasDem, atau pimpinan partai lain yang kita anggap ikut serta bersama," tuturnya.

(S037/R010)