Hari menyebut kegiatan ini merupakan pelatihan satpam tingkat dasar. Setelah lulus, para peserta akan menerima sertifikat Garda Pratama Satpam.
Kegiatan pelatihan yang direncanakan selama 15 hari kerja ini memberikan pembekalan kepada peserta berbagai pengetahuan dan keahlian, seperti baris-berbaris, ketahanan fisik, sikap (attitude) dan softskill penanganan keamanan.
Hari berharap hasil dari pelatihan ini bisa mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, sekitar 90 persen dari peserta pelatihan bisa terserap lapangan kerja di berbagai perusahaan dan lembaga.
"Para peserta yang ikut pelatihan ini sudah melalui proses seleksi. Diharapkan setelah pelatihan mereka siap mental maupun fisik untuk bekerja," ujar Hari.
Menariknya, jelas dia, dari 70 peserta pelatihan ini, empat di antaranya merupakan mantan warga binaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapas Kelas I Jakarta Pusat, Bambang Maryanto turut mengapresiasi Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Pusat yang memberikan kesempatan pada warga binaan untuk mengikuti pelatihan.
Menurut Bambang pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keahlian dan peluang untuk bekerja, tetapi juga meningkatkan moralitas warga binaan agar bisa kembali ke tengah masyarakat dengan baik.
"Dengan keahlian dan penerimaan yang baik, akan memudahkan mereka kembali ke tengah masyarakat untuk menjalani kehidupan lebih baik," kata Bambang.
Baca juga: Ciptakan lapangan kerja, Sandiaga ingin cetak santri digitalpreneur
Baca juga: Pelindo fasilitasi pelatihan ESG lima SMK pelayaran di Jakarta
Baca juga: Dinas KPKP beri pelatihan perbengkelan mesin kapal di Kepulauan Seribu