Menurut dia, para sineas di Indonesia saat ini semakin berani untuk memproduksi film-film dengan tema dan genre yang beragam.
Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, kata Nadiem, Kemendikbudristek telah menghadirkan berbagai program untuk mendukung penguatan ekosistem perfilman Indonesia.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan semakin meningkatnya kualitas dunia perfilman Indonesia, Kemendikbudristek berharap film akan semakin mampu menjalankan tugasnya sebagai sarana pendidikan dan sarana penguatan sosial dan budaya Indonesia.
Dalam hal ini, ujar Nadiem, LSF Indonesia berperan penting sebagai pengawas yang memastikan dunia perfilman Indonesia tumbuh kembang searah dengan nilai-nilai Pancasila.
“Selain dengan cara memastikan film-film yang beredar tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat, Lembaga Sensor Film juga mesti terlibat aktif dalam mengampanyekan kesadaran menonton film yang sesuai dengan klasifikasi umur. Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang telah berjalan dengan baik mesti terus kita lanjutkan,” imbuhnya.
Ia juga turut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para anggota LSF periode tahun 2020-2024 yang telah menuntaskan masa baktinya.
Baca juga: LSF libatkan praktisi film untuk tilik muatan perfilman nasional
Baca juga: LSF tingkatkan kualitas literasi menonton masyarakat di 23 lokasi