Jakarta (ANTARA News) - Setelah tidak ada sinyal baru dari bawah laut yang terdeteksi, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan pencarian besar-besaran Malaysia Airlines MH370 kemungkinan akan membutuhkan waktu lama mengingat transmisi elektronik dari kotak hitam yang baterainya mulai habis itu, dengan cepat melemah.

Pernyataan Abbott berbeda dari klaim dia sehari sebelumnya Jumat lalu selagi berkunjung ke Tiongkok di mana dia bertemu dengan Presiden Xi Jinping.

Jumat itu dia mengaku amat yakin sinyal yang dideteksi sebuah kapal Australia yang dicantoli alat pelacak kotak hitam dari AS, adalah dari kotak hitam MH370.

Abbott memang tetap optimistis namun dia menggarisbawahi bahwa upaya menemukan MH370 akan tetap sulit.

"Tak ada seorang pun yang mengesampingkan kesulitan dari tugas yang terbentang di hadapan kita itu," kata dia pada akhir kunjungannya ke Tiongkok.

"Kami telah dengan dengan sangat jauh menyempitkan area pencarian, namun pencarian untuk melacak apa pun di bawah kedalaman 4,5 kilometer dari permukaan samudera pada sekitar 1.000 km dari daratan adalah sebuah pekerjaan yang amat sangat besar, dan mungkin berlanjut sampai waktu lama ke depan," kata Abbott seperti dikutip jaringan televisi Kanada CBC dalam lamannya cbc.ca.

Kapal Australia Ocean Shield yang dicantoli pelacak kotak hitam milik Angkatan Laut AS telah medeteksi dua sinyal dari kotak hitam pesawat.

"Mengingat sinyal dari kotak hitam dengan cepat meredup, yang dapat kami lakukan saat ini adalah mencoba mendeteksi sinyal sebanyak yang kami bisa," kata Abbott. "Sehingga kami bisa menyempitkan area pencarian ke area yang sekecil-kecilnya."