Bandung (ANTARA Newsa) - PDIP membeberkan konsep calon wakil presiden yang menjadi pendamping calon presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pemilu 2014.

"Sseorang cawapres itu harus mampu mensinergikan antara kekurangan dan kelebihan capres kami," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanudin di Bandung, Minggu.

Kedua, lanjut Tubagus, cawapres untuk Jokowi harus bisa memproyeksikan pembangunan lima tahun ke depan di bidang sosial, politik, ekonomi dan pertahanan keamanan.

"Kemudian masalah poltik luar negeri sehingga kita butuh pasangan yang bisa sinergi, mampu membawa bangsa kepada sejahteraan dan kemajuan," kata dia.

PDIP, kata dia, tidak ingin menyebut kata koalisi untuk Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juni mendatang.

"Kita ingin melihat sistem presidensial sehingga kami menyebutnya bukan koalisi tapi kerjasama untuk membangun bangsa dan negara," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pengurus DPP PDIP telah bersilahturahmi dengan tokoh-tokoh parpol lain untuk bekerjasama dalam Pemilu Presiden 2014.

"Pendekatan dengan tokoh lain, seperti kemarin Pak Jokowi kan sudah bertemu Pak ARB (Aburizal Bakrie) dan hasilnya, Pak ARB menyatakan akan tetap jadi capres. Kemudian dengan Pak Surya Paloh juga sudah," katanya.