Pekanbaru (ANTARA News) - Pelaku bisnis layanan TV berbayar, PT MNC Sky Vision, tidak tertarik memanfaatkan momentum Piala Dunia sebagai "ladang emas" karena perhelatan sepakbola terbesar di dunia itu dinilai tidak menguntungkan di Indonesia.

"Kita belajar dari pengalaman Piala Eropa sebelumnya saat itu kita mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan hak siar, tetapi dari segi bisnis tidak menguntungkan karena sedikit peminatnya," kata Manager Marketing Product & PR MNC Sky Vision, Ramadhani, kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan, perusahaan tersebut dipastikan tidak akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia pada Juni tahun ini. Menurut dia, bisnis tv berlangganan sulit untuk bersaing karena stasiun televisi nasional yang juga menyiarkan "event" empat tahunan itu secara gratis.

"Karena itu, kita juga tidak akan mendapatkan siaran secara eksklusif," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan pihaknya tetap memberikan layanan terbaik pada pelanggan dengan menggratiskan pemasangan antena channel UHF agar pelanggan bisa menonton siaran piala dunia. "Tinggal hubungi pihak kami untuk pemasangan antena gratis," katanya.

Ia mengatakan MNCK Sky Vision mengandalkan produk Indovision, Top TV dan Okevision, dengan fokus pada layanan program siaran berlangganan yang mengedukasi untuk anak-anak. Salah satu target layanan tersebut adalah membangun citra siaran televisi yang aman untuk keluarga.

"Sebab, hasil riset menyatakan remote control paling banyak dipegang oleh anak dan ibu. Sedangkan, bagi bapak yang ingin menonton pertandingan bola biasanya akan mengalah," ujarnya.

Ramadhani menambahkan, manajemen pada tahun ini menggelar program "MNC Sky Vision Roadshow" di lima kota besar di Indonesia, di mana Kota Pekanbaru dipilih sebagai daerah penutup setelah sebelumnya dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.

Dengan tema "Educating, Entertaining & Empowering the Nations", katanya, pihaknya terus berkomitmen bersama keluarga Indonesia untuk mencerdaskan serta membangun bangsa.

"Acara ini bukan hanya untuk pelanggan kami, melainkan juga untuk masyarakat umum karena kami akan terus memperbaiki pelayanan dari saran dan kritik mulai dari segi harga sampai layanan," katanya.

Ia mengatakan, MNC Sky Vision merupakan pelopor industri tv berbayar di tanah air dan kini menguasai 74 persen pangsa pasar bisnis tersebut. Total jumlah pelanggan kini mencapai sekitar 2,3 juta, dan Kota Pekanbaru merupakan salah satu daerah dengan pelanggan terbesar.

"Peluang bisnis tv berbayar masih terbuka luas," katanya. (F012/KWR)