Moskow (ANTARA) - Para ilmuwan mengembangkan sebuah alat AI yang disebut kecerdasan buatan nukleus (AINU) yang mampu membedakan sel abnormal dari sel normal, sehingga dapat mendeteksi kanker dan berbagai penyakit menular, kata para peneliti dalam sebuah artikel di jurnal Nature Machine Intelligence, Selasa.
"Metode kami dapat digunakan untuk mengidentifikasi sel yang terinfeksi virus dalam darah atau jaringan pada tahap yang sangat awal setelah infeksi, dengan aplikasi penting untuk imunologi dan biologi virus.
Terakhir (dan yang terpenting, menurut pendapat kami), alat tersebut dapat mengidentifikasi sel kanker (dan mungkin sel metastasis) di antara sel ganas dari spesimen manusia," tulis artikel tersebut.
Disebutkan pula bahwa alat itu akan mempercepat diagnostik dan terapi dalam pengobatan regeneratif, virologi serta biologi kanker.
Riset pengembangan alat AI itu dilakukan oleh tim ilmuwan asal Spanyol dan China.
Namun demikian, para peneliti mengakui bahwa masih ada keterbatasan sebelum teknologi tersebut siap untuk dilakukan ujicoba atau dimanfaatkan dalam pengaturan klinis, lapor portal berita Infosalus.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Dokter paparkan metode penyembuhan kanker darah dengan stem cell
Baca juga: Dokter: Radioterapi bunuh sel ganas melalui sinar
Baca juga: Dokter sebut terapi target membuat sel kanker jadi mudah dikendalikan
Ilmuwan kembangkan alat AI yang mampu identifikasi sel kanker
27 Agustus 2024 23:54 WIB
Ilustrasi - Kecerdasan buatan untuk kesehatan. ANTARA/Shutterstock/am.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: