New York (ANTARA News) - Kurs dolar stabil terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor menunggu pernyataan baru Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat, Janet Yellen, pada minggu depan.

Pada pukul 22.00 GMT (Sabtu pukul 05.00 WIB), euro diperdagangkan di 1,3882 dolar, turun sedikit dari 1,3888 dolar pada Kamis.

Dolar Amerika Serikat dibeli 101,65 yen, naik dari 101,55 yen mata uang Jepang. Euro diperdagangkan pada 141,11 yen dibandingkan dengan 141,04 yen.

Dolar anjlok dalam dua hari terakhir setelah risalah pertemuan kebijakan Fed pada Maret yang dirilis Rabu (9/4), menunjukkan ada sedikit peluang Fed akan secara signifikan memperpanjang jadwal waktu untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Kebanyakan analis memperkirakan langkah tersebut akan dilakukan pada akhir 2015.

Kathy Lien, direktur pelaksana untuk BK Asset Management, mengatakan dolar tetap tertekan meskipun "aksi jual mereda" pada akhir pekan. Dia mengatakan pergeseran sikap The Fed bisa menggoyang pasar.

"Jika para pejabat FOMC mengubah percakapan dari tingkat suku bunga rendah untuk waktu yang lama untuk kenaikan suku bunga pada pertengahan 2015, investor bisa menjadi membeli dolar secara hati-hati," Kata Lien.

"Tetapi jika tujuan Fed adalah mencegah imbal hasil dari kenaikan tajam karena mereka mengurangi pembelian aset, mereka akan mengambil risiko mengatakan apa pun bisa mengejutkan pasar Treasury (obligasi pemerintah)?"

Namun, Lien akan memantau penampilan publik Yellen minggu depan di Atlanta dan New York, bersama dengan rilis data penjualan ritel pada Senin (14/4).

Di antara mata uang lainnya, pound turun menjadi 1,6733 dolar dari 1,6781 dolar pada Kamis.

Dolar merosot menjadi 0,8758 franc Swiss dari 0,8762 franc.