"Dengan adanya informasi dari BMKG, seharusnya warga waspada. Kalau memang terjadi tentu warga ada persiapan," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan hal itu terkait dengan informasi BMKG perihal potensi terjadinya gempa megathrust dengan magnitudo 8,7 di Mentawai dan Selat Sunda.
Ia mengatakan kalau memang terjadi tentu ada persiapan seperti dokumen penting dan pakaian dimasukkan dalam tas agar tinggal dibawa ketika terjadi gempa bumi.
Ia menambahkan kemungkinan sudah ada sejumlah warga setempat yang melakukan persiapan itu, dan memasukkan dokumen penting dan pakaian dalam tas agar tinggal dibawa ketika terjadi gempa bumi.
"Kami minta warga waspada dengan adanya informasi ini karena kita tidak tahu kapan terjadi gempa bumi tersebut," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah: Masyarakat perlu membangun kesiapsiagaan hadapi bencana
Baca juga: Basarnas perkuat masyarakat perkotaan hadapi potensi gempa megathrust
Baca juga: Pemerintah: Masyarakat perlu membangun kesiapsiagaan hadapi bencana
Baca juga: Basarnas perkuat masyarakat perkotaan hadapi potensi gempa megathrust
Ahmad menekankan bahwa informasi terkait gempa megathrust disampaikan berdasarkan penelitian para ahli yang bersifat potensi bukan prediksi, sehingga harus disikapi dengan serius karena waktu terjadinya tidak bisa diprediksi.
Ia mengatakan yang penting juga bagi warga mengetahui di mana jalur evakuasi terdekat apabila terjadi gempa bumi disusul dengan tsunami.
Pemerintah daerah sudah menyiapkan beberapa titik tempat evakuasi warga ketika terjadi gempa bumi disusul tsunami.
Ia mengatakan tugas BPBD saat ini terus memantau informasi dari BMKG lalu diteruskan kepada warga melalui kepala desa dan camat di daerah ini.
Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan berbagai peralatan penanggulangan bencana salah satunya tenda untuk tempat pengungsian.
Kalau kantong mayat, katanya, BPBD ada stok lama sebanyak ratusan kantong.
Pemerintah daerah saat ini sedang menyusun dokumen rencana kontinjensi sebagai pedoman dalam penanganan darurat bencana alam gempa bumi dan tsunami dengan cepat dan tepat di daerah ini.
Dokumen rencana kontinjensi ini, katanya, sebagai dasar dalam memobilisasi berbagai sumber daya pemangku kepentingan yang ada di daerah ini.
Baca juga: Pakar UGM minta masyarakat tak khawatir berlebihan soal megathrust
Baca juga: BMKG catat dua gempa susulan dipicu dari aktivitas megathrust di DIY
Baca juga: Pakar UGM minta masyarakat tak khawatir berlebihan soal megathrust
Baca juga: BMKG catat dua gempa susulan dipicu dari aktivitas megathrust di DIY