Mitsubishi sediakan 70 ribu item suku cadang
11 April 2014 18:55 WIB
Berbagai suku cadang kendaraan Mitsubishi tertata di gudang Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) New Spare Part Center di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. (ANTARA News/Suryanto)
Bekasi (ANTARA News) - Mitsubishi melalui distributor resminya di Indonesia, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menyediakan sekitar 70 ribu item suku cadang di spare part center yang dibangunnya di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Executive Marketing Director KTB, Rizwan Alamsjah, di KTB New Spare Part Center (KTB NSPC) yang baru diresmikan, tersedia 70 ribu item suku cadang kendaraan Mitsubishi dari berbagai jenis dan ke depan akan ditambah lagi menjadi sekitar 84 item.
"Suku cadang kendaraan jaman Ateng tahun 80-an juga masih ada. Kalau di komersial kita (KTB NSPC) yang terbesar di Indonesia memang," kata Rizwan usai peresmian KTB NSPC di Cibitung, Jumat.
Dengan berdirinya spare part center bernilai investasi Rp500 miliar itu, seluruh penyediaan suku cadang kendaraan Mitsubishi akan dipusatkan di tempat tersebut, sementara spare part center yang di Pulo Gadung, Jakarta Timur akan dialihfungsikan sebagai factory (pabrik).
"Di sana (Pulo Gadung) untuk factory, ekspansi terus menerus, bertambah 10.000 unit dan akan terus bertambah," katanya.
Dari 70 ribu item yang tersedia sekarang, untuk spare part kendaraan komersial sekitar 40 ribuan item merupakan komponen lokal, tapi dari nilai penjualannya mendominasi, mewakili sekitar 60 persen, dan sebagian besar merupakan suku cadang fast moving.
Sekarang ini, kata Rizwan, KTB NSPC Cibitung akan memasok suku cadang untuk 222 dealer Mitsubishi di seluruh Indonesia, ditambah 5.000 outlet (gerai), dan enam depo.
KTB tahun ini juga akan mengembangkan jumlah depo menjadi 10, yang antara lain berada di Samarinda, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Sampit, dan Semarang.
Sementara Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan bahwa pembangunan spare part center itu merupakan langkah strategis bagi KTB dalam memperkuat jaringan purna jual.
Strategis, karena pasar kendaraan komersial merupakan konsumen yang lebih logis dibanding pasar passenger (kendaraan penumpang). "Mereka lebih logis dalam memilih kendaraan dan sangat mempertimbangkan layanan purna jual seperti ketersediaan suku cadang.
Menurut Executive Marketing Director KTB, Rizwan Alamsjah, di KTB New Spare Part Center (KTB NSPC) yang baru diresmikan, tersedia 70 ribu item suku cadang kendaraan Mitsubishi dari berbagai jenis dan ke depan akan ditambah lagi menjadi sekitar 84 item.
"Suku cadang kendaraan jaman Ateng tahun 80-an juga masih ada. Kalau di komersial kita (KTB NSPC) yang terbesar di Indonesia memang," kata Rizwan usai peresmian KTB NSPC di Cibitung, Jumat.
Dengan berdirinya spare part center bernilai investasi Rp500 miliar itu, seluruh penyediaan suku cadang kendaraan Mitsubishi akan dipusatkan di tempat tersebut, sementara spare part center yang di Pulo Gadung, Jakarta Timur akan dialihfungsikan sebagai factory (pabrik).
"Di sana (Pulo Gadung) untuk factory, ekspansi terus menerus, bertambah 10.000 unit dan akan terus bertambah," katanya.
Dari 70 ribu item yang tersedia sekarang, untuk spare part kendaraan komersial sekitar 40 ribuan item merupakan komponen lokal, tapi dari nilai penjualannya mendominasi, mewakili sekitar 60 persen, dan sebagian besar merupakan suku cadang fast moving.
Sekarang ini, kata Rizwan, KTB NSPC Cibitung akan memasok suku cadang untuk 222 dealer Mitsubishi di seluruh Indonesia, ditambah 5.000 outlet (gerai), dan enam depo.
KTB tahun ini juga akan mengembangkan jumlah depo menjadi 10, yang antara lain berada di Samarinda, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Sampit, dan Semarang.
Sementara Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan bahwa pembangunan spare part center itu merupakan langkah strategis bagi KTB dalam memperkuat jaringan purna jual.
Strategis, karena pasar kendaraan komersial merupakan konsumen yang lebih logis dibanding pasar passenger (kendaraan penumpang). "Mereka lebih logis dalam memilih kendaraan dan sangat mempertimbangkan layanan purna jual seperti ketersediaan suku cadang.
Pewarta: Suryanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: