Sebagai pimpinan sementara, dia mengatakan akan berusaha agar tugas-tugas utama bisa diselesaikan dengan cepat. Hal ini agar DPRD DKI Jakarta bisa mulai melakukan pembahasan APBD Tahun Anggaran 2025.
“Kami usahakan secepat mungkin, karena biasanya yang bikin lama itu pembahasan tata tertib (tatib), tapi karena sudah tau celahnya, saya sudah pengalaman tahun 2014 menjadi Ketua DPRD sementara, jadi spesialis sementara,” tutur Jhonny.
Dia berpendapat dari seluruh tugas yang harus dijalankan, pembahasan tatib yang memerlukan waktu ekstra. Sebab, sambung dia, inilah acuan untuk 106 anggota DPRD menjalankan tugas dan fungsinya.
“Kalau cepat, dua minggu bisa selesai, tergantung pembahasan tatib, paling lama tiga minggu, kan sudah tau seni pembahasannya,” ucap Jhonny.
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8), diumumkan bahwa
politikus Achmad Yani dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Jhonny Simanjutak dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menjadi pimpinan sementara DPRD DKI Jakarta sembari menunggu penetapan pimpinan definitif DPRD periode 2024 - 2029.
Achmad Yani menjabat sebagai Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta, sementara Jhonny Simanjuntak sebagai Wakil Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta. Komposisi pimpinan sementara DPRD ini berasal dari dua partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama dan kedua di DPRD Provinsi DKI Jakarta.
PKS mendapatkan sebanyak 1.012.028 suara dan mendapatkan 18 kursi DPRD DKI Jakarta untuk periode 2024-2029, sedangkan PDIP memperoleh 850.174 suara dan mendapatkan 15 kursi.
Baca juga: Dilantik jadi legislator, Hasan akan advokasi kepentingan rakyat DKI
Baca juga: Ini pimpinan sementara DPRD DKI Jakarta
Baca juga: Hari ini, 106 DPRD DKI periode 2024-2029 dilantik
Baca juga: Dilantik jadi legislator, Hasan akan advokasi kepentingan rakyat DKI
Baca juga: Ini pimpinan sementara DPRD DKI Jakarta
Baca juga: Hari ini, 106 DPRD DKI periode 2024-2029 dilantik