Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Said Aqil Siroj menilai pengirim paket yang diduga sebagai bom ke komunitas pencinta Gus Dur (Gusdurian) adalah seorang pengecut.

"Itu aksi pengecut. Aksi orang yang berusaha mengadu domba PBNU,PKB, dan Gusdurian," kata Said Aqil di Jakarta, Jumat.

PBNU meminta polisi mengusut kejadian itu, lalu menangkap pelaku dan mengungkap motif pengiriman paket tersebut.

"Mudah bagi polisi untuk mengetahui siapa pengirimnya. Polisi harus mengusutnya sampai tuntas," kata Said Aqil.

Paket diduga bom dikirimkan ke komunitas Gusdurian di Jalan Kalibata Timur I No. 12, Pancoran, Jakarta Selatan, dengan penerima Tarso Ngudi Nugroho, Kamis.

Pengirim paket mengatasnamakan dirinya sebagai sahabat PKB dan beralamat di Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, yang merupakan alamat Kantor PBNU.

"Saya pastikan antara PBNU, PKB, dan Gusdurian tidak ada perselisihan," kata Said Aqil.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, "Setelah dilakukan identifikasi oleh Tim Gegana paket yang diterima Gusdurian, dipastikan bukan bahan peledak."

Paket dalam kemasan kardus tersebut berisikan lima kembang api dan 20 biji paku.