Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat terkoreksi cukup dalam merupakan rekasi spontan investor karena hasil Pemilihan Umum Legislatif berdasarkan hitung cepat diluar ekspektasi.

"Penurunan indeks BEI kemarin reaksi spontan investor saja karena hasil Pemilu Legislatif tidak ada partai politik yang dominan," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, tidak adanya partai politik yang meraih suara dominan membuat ketidakpastian di kalangan investor pasar modal dalam menanggapi suasana politik ke depannya.

"Namun investor harus realistis, koalisi tidak bisa dihindarkan, itu merupakan hal alamiah," ucapnya.

Ito Warsito meyakini bahwa secara umum IHSG BEI tetap akan bergerak naik. Pada tahun Pemilu sebelumnya seperti di tahun 2004 dan 2009 indeks BEI juga mengalami pertumbuhan.

"Hari ini, indeks BEI sudah kembali bergerak naik," ujarnya.

Pada perdagangan saham sesi I, IHSG BEI ditutup naik sebesar 21,11 poin atau 0,44 persen ke posisi 4.786,83. Sementara pada tadi pagi, IHSG BEI dibuka turun 31,42 poin atau 0,66 persen menjadi 4.734,31.

Secara terpisah, Analis Valbury Asia Securities, Alfiansyah mengatakan, sentimen pemilu legislatif, membuat pelaku pasar akan terus menyikapi perkembangan yang terjadi terkait rencana koalisi antara partai politik untuk mencapai threshold 20 persen kursi DPR dalam mengusung pemilu presiden dan waki presiden pada 9 Juli mendatang.

Dari sisi ekonomi Indonesia, lanjut dia, juga masih relatif stabil dan bahkan berpeluang membaik menyusul target defisit transaksi berjalan 2014 di bawah 3,0 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan surplus aliran masuk modal asing yang tetap besar.

"IHSG BEI diperkirakan akan bergerak bervariasi," kata dia.