London (ANTARA News) - Jack Wilshere, gelandang Arsenal dan tim nasional Inggris, mengaku tertekan disebut sebagai pemain besar untuk masa depan Inggris.
Jack Wilshere disamakan dengan kiprah Paul Gascoigne, Paul Scholes dan Wayne Rooney yang pada eranya dijuluki penyelamat sepakbola Inggris.
Jack Wilshere diberi kepercayaan oleh mantan pelatih Inggris, Fabio Cappello, melakukan debut timnas ketika usianya masih 19 tahun. Namun serangkaian cedera kerap menghambat kemajuan karir untuk klub dan negaranya.
"Ini membuat saya tertekan. Ini adalah tekanan yang tidak diinginkan," katanya dilansir dari laman Mirror, Kamis (10/4).
"Saya pikir ketika bermain di level tertinggi, akan ada tekanan di sepanjang waktu," kata pemain yang pernah dipinjamkan ke Bolton ini.
Wilshere saat ini menjalani penyembuhan cedera patah tulang kaki dan akan absen ketika The Gunners melawan Wigan di semifinal Piala FA.
Pemain 22 tahun ini diprediksi segera pulih dan kembali untuk klub dan berangkat ke Piala Dunia Brasil. Wilshere juga menepis kritik yang mengatakan tim nasional Inggris lemah dalam hal teknik bermain.
"Hanya karena kami tidak bermain seperti Spanyol bukan berarti kami tidak punya kemampuan teknik tingkat tinggi. Kami mengubah permainan kami sepanjang waktu dan kami ingin menyesuaikan dengan tingkat di mana kami bisa memenangkan sesuatu di tingkat internasional," katanya.
"Jika perlu lebih banyak mengoper (bola), maka kita akan melakukannya. Tapi saat ini, kami melakukan yang benar. Kami harus mendapatkan Piala Dunia, jadi tetap berpegang pada taktik kami untuk saat ini," kata Wilshere.
Wilshere tertekan disebut pemain masa depan Inggris
11 April 2014 11:45 WIB
Pemain Arsenal Jack Wilshere (2 dari kiri) dan Johan Djourou (kiri) menghadiri sesi pelatihan di London Colney, utara London, (7/3). (FOTO.ANTARA / REUTERS/ Eddie Keogh)
Penerjemah:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: