Dalam laman IBL yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin, para penggawa masing-masing tim itu hanya terbatas untuk pemain lokal, naturalisasi, dan heritage (keturunan/ berdarah campuran Indonesia).
Manajemen IBL menyatakan, peringkat itu menentukan seberapa bagus kualitas pemain tersebut, sehingga akan berpengaruh terhadap bursa transfer pada off-season atau akhir musim.
Baca juga: IBL umumkan daftar pemain "second team" 2024
1. Fisyaiful Amir (Amartha Hangtuah Jakarta/ Efficiency per gim 11,2).
2. Abraham Wenas (Bali United Basketball/ 11,81).
3. Avin Kurniawan (Bima Perkasa Jogja/ 8,23).
4. Jamarr Andre Johnson (Borneo Hornbills Basketball/ 13,8).
5. Lester Prosper (Dewa United Banten/ 22,2).
6. Nuke Tri Saputra (Kesatria Bengawan Solo/ 5,9).
7. Daffa Dhoifullah (Pacific Caesar Surabaya/ 6,3).
8. Anthony Bean Jr (Pelita Jaya Jakarta/ 14,5).
9. Yudha Saputera (Prawira Harum Bandung/ 13,1).
10. Respati Ragil Pamungkas (Rajawali Medan/ 5,2).
11. Devon Van Oostrum (RANS Simba Bogor/ 19,8).
12. Abraham Damar Grahita (Satria Muda Pertamina Jakarta/ 13,0).
13. Randy Ady Prasetya (Satya Wacana Salatiga/ 5,3).
Baca juga: Andy Batam, legenda bola basket serbabisa di IBL dan timnas Indonesia
Baca juga: Dimas 'Mbot' nilai pemain asing dorong IBL makin kompetitif
Baca juga: Tiga azimat Pelita Jaya Jakarta raih juara IBL 2024