Indonesia maju ke final kejuaraan dunia junior
10 April 2014 23:40 WIB
ilustrasi Pelepasan Atlet Badminton Atlet bulutangkis Jonatan Christie (kanan) bersiap menerima bendera merah putih dari Sekjen PBSI Anton Subowo (kiri) dalam pelepasan tim Asia Junior Championships 2014 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (12/2). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Semarang (ANTARA News) - Tim Indonesia melangkah ke babak final kejuaraan bulu tangkis dunia junior beregu campuran "Jati BWF World Junior Mixed Team Championships 2014", setelah pada semifinal di Alor Setar, Malaysia, Kamis, mengalahkan Thailand 3-2.
Berdasarkan laman PBSI di Semarang, Jateng, Kamis, menyebutkan, pencapaian ini melebihi target awal yaitu babak semifinal.
"Puji syukur kepada Tuhan, tim junior Indonesia berhasil melaju ke final. Permainan anak-anak benar-benar luar biasa. Semangat mereka tak pernah padam walaupun sedangtertinggal. Selain itu, dukungan dan doa rekan-rekannya juga sangat membantu," kata Manajer Tim Indonesia Maria Frasisca.
"Kemenangan ini melebihi target kami yang awalnya babak semifinal. Ini semua berkat kerja keras dan usaha para pemain dan pelatih serta kerja sama tim," kata mantan pebulu tangkis nasional itu.
Pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari membuka kemenangan tim Indonesia dengan merebut poin pertama. Rian/Rosyita menang dua game langsung atas Dechapol Puaranukroh/Puttita Supajikrul dengan 21-19,21-19.
Anthony Sinisuka Ginting menambah keunggulan dengan dua poin. Pemain tunggal putra asal klub SGS PLN Bandung ini menang telak atas Kentaphon Wangcharoen dengan 21-13,21-7.
Indonesia kehilangan partai ketiga di nomor tunggal putri ketika Ruselli Hartawan dikalahkan Busanan Ongbumrungpan dengan 18-21,13-21. Peluang Ruselli memang dapat dikatakan cukup berat mengingat di atas kertas Busanan jauh lebih diunggulkan. Tunggal putri Thailand ini juga sudah terjun di turnamen-turnamen kelas dewas dan memiliki lebih banyak pengalaman.
Pasangan ganda putra Clinton Hendrik Kudamassa/Muhammad Rian Ardianto gagal mengamankan poin setelah dikalahkan Dechapol Puavaranukroh/KittinupongKetlen 18-21,11-21.
Rosyita yang kembali turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Apriani Rahayu kembali menyumbangkan poin sekaligus menjadi penentu kemenangan tim Indonesia. Rosyita/Apriani mengalahkan Busanan Ongbumrungpan/Puttita Supajirakul dengan angka 21-9,21-13.
"Saya bersyukur bisa menyumbangkan dua poin untuk Indonesia sekaligus menjadi penentu kemenangan. Saya sudah yakin bisa merebut partai kelima karena Puttita tidak bermain pada enampilan terbaiknya dan Busanan bukan pemain ganda, bola-bolanya khas pemain tunggal sekali," kata Rosyita.
Pada partai puncak, Indonesia akan menghadapi Tiongkok yang dengan susah payah juga mengalahkan Jepang dengan angka 3-2.
Hasil pertandingan Indonesia vs Thailand (3-2) :
1. Ganda campuran
Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari vs Dechapol Puavaranukroh/Puttita Suajirakul 21-19,21-19
2. Tunggal putra
Anthony Sinisuka Ginting vs Kantaphon Wangcharoen 21-13,21-7
3. Tunggal putri
Ruseli Hartawan vs Busanan Ongbumrungpan 16-21,13-21
4. Ganda putra
Clinton Hendrik Kudamassa/Muhammad Rian Ardianto vs Dechapol Puavaranukroh/Kittinupong Ketlen 18-21,11-21
5. Ganda putri
Rosyita Eka Putri Sari/Apriani Rahayu vs Busanan Ongbumrungpan/Puttita Supajirakul 21-9,21-13. (*)
Berdasarkan laman PBSI di Semarang, Jateng, Kamis, menyebutkan, pencapaian ini melebihi target awal yaitu babak semifinal.
"Puji syukur kepada Tuhan, tim junior Indonesia berhasil melaju ke final. Permainan anak-anak benar-benar luar biasa. Semangat mereka tak pernah padam walaupun sedangtertinggal. Selain itu, dukungan dan doa rekan-rekannya juga sangat membantu," kata Manajer Tim Indonesia Maria Frasisca.
"Kemenangan ini melebihi target kami yang awalnya babak semifinal. Ini semua berkat kerja keras dan usaha para pemain dan pelatih serta kerja sama tim," kata mantan pebulu tangkis nasional itu.
Pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari membuka kemenangan tim Indonesia dengan merebut poin pertama. Rian/Rosyita menang dua game langsung atas Dechapol Puaranukroh/Puttita Supajikrul dengan 21-19,21-19.
Anthony Sinisuka Ginting menambah keunggulan dengan dua poin. Pemain tunggal putra asal klub SGS PLN Bandung ini menang telak atas Kentaphon Wangcharoen dengan 21-13,21-7.
Indonesia kehilangan partai ketiga di nomor tunggal putri ketika Ruselli Hartawan dikalahkan Busanan Ongbumrungpan dengan 18-21,13-21. Peluang Ruselli memang dapat dikatakan cukup berat mengingat di atas kertas Busanan jauh lebih diunggulkan. Tunggal putri Thailand ini juga sudah terjun di turnamen-turnamen kelas dewas dan memiliki lebih banyak pengalaman.
Pasangan ganda putra Clinton Hendrik Kudamassa/Muhammad Rian Ardianto gagal mengamankan poin setelah dikalahkan Dechapol Puavaranukroh/KittinupongKetlen 18-21,11-21.
Rosyita yang kembali turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Apriani Rahayu kembali menyumbangkan poin sekaligus menjadi penentu kemenangan tim Indonesia. Rosyita/Apriani mengalahkan Busanan Ongbumrungpan/Puttita Supajirakul dengan angka 21-9,21-13.
"Saya bersyukur bisa menyumbangkan dua poin untuk Indonesia sekaligus menjadi penentu kemenangan. Saya sudah yakin bisa merebut partai kelima karena Puttita tidak bermain pada enampilan terbaiknya dan Busanan bukan pemain ganda, bola-bolanya khas pemain tunggal sekali," kata Rosyita.
Pada partai puncak, Indonesia akan menghadapi Tiongkok yang dengan susah payah juga mengalahkan Jepang dengan angka 3-2.
Hasil pertandingan Indonesia vs Thailand (3-2) :
1. Ganda campuran
Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari vs Dechapol Puavaranukroh/Puttita Suajirakul 21-19,21-19
2. Tunggal putra
Anthony Sinisuka Ginting vs Kantaphon Wangcharoen 21-13,21-7
3. Tunggal putri
Ruseli Hartawan vs Busanan Ongbumrungpan 16-21,13-21
4. Ganda putra
Clinton Hendrik Kudamassa/Muhammad Rian Ardianto vs Dechapol Puavaranukroh/Kittinupong Ketlen 18-21,11-21
5. Ganda putri
Rosyita Eka Putri Sari/Apriani Rahayu vs Busanan Ongbumrungpan/Puttita Supajirakul 21-9,21-13. (*)
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: