Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Bank Danamon Anton Hendranata memperkirakan reaksi negatif investor di pasar keuangan atas hasil penghitungan cepat pemilu legislatif 2014 yang tidak sesuai harapan, hanya bersifat sementara.

"Kami memperkirakan koreksi ini hanya sementara. Ini merupakan reaksi wajar, karena pasar dapat bersikap rasional," katanya dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Anton menjelaskan pasar keuangan bersikap negatif setelah dalam perolehan suara sementara pemilu legislatif, PDI-Perjuangan yang diperkirakan menang dominan, di luar ekspektasi tidak memperoleh suara mutlak.

"Hal ini terlihat dari IHSG yang mengalami penurunan 3,3 persen menjadi 4.757, imbal hasil bond 10 tahun naik menjadi 7,81 persen, sedangkan rupiah melemah tajam 0,4 persen menjadi Rp11.338 per dolar AS, pada penutupan hari ini," katanya.

Ia memprediksi kondisi ini tidak berlangsung lama karena pemilu legislatif serta pemilu presiden akan berjalan dengan aman, sehingga memberikan kepercayaan terhadap kondisi perekonomian nasional secara keseluruhan.

"Kami mempertahankan forecast rupiah akan bertahan pada angka Rp11.058 per dolar AS pada akhir tahun, namun dalam jangka pendek, rupiah melemah pada Rp12.500--Rp12.500 per dolar AS, karena tingginya permintaan musiman dolar pada Mei-Juni," ujarnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup turun 3,16 persen atau 115,68 poin menjadi 4.765, menyusul aksi lepas saham investor setelah hasil Pemilu Legislatif 2014 tidak sesuai harapan.

IHSG BEI ditutup turun sebesar 155,68 poin atau 3,16 persen ke posisi 4.765,73. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 32,67 poin (3,91 persen) ke 803,23.

"Pergerakan indeks BEI pada hari Kamis ini melemah, setelah hasil perolehan Pemilu Legislatif 2014 berdasarkan perhitungan cepat di bawah ekspektasi pasar," kata Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja.

Sementara, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, melemah 43 poin menjadi Rp11.332 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.289 per dolar AS. (*)