Bank Jatim gencar mengembangkan layanan digital
26 Agustus 2024 14:47 WIB
Bank Jatim menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun ke-63 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/8/2024). ANTARA/HO-Bank Jatim.
Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyatakan pihaknya gencar mengembangkan layanan digital dalam rangka menangkap potensi maupun menghadapi tantangan di era ekonomi digital.
“Bank Jatim agresif mengembangkan layanan digital karena era ekonomi digital mengubah lanskap bisnis secara drastis termasuk industri perbankan,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Busrul menuturkan era ekonomi digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis termasuk industri perbankan sehingga perlu inovasi untuk menghadapi peluang dan tantangan yang sama besarnya.
Ia menjelaskan digitalisasi membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak nasabah, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan produk serta layanan perbankan yang lebih inovatif.
Di sisi lain, persaingan yang semakin ketat dari bank digital dan fintech juga menjadi tantangan tersendiri di era ekonomi digital.
Perubahan dari pola bisnis konvensional ke platform digital memberikan pengaruh signifikan terhadap bisnis Bank Jatim karena perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi secara cepat.
“Apalagi perubahan perilaku konsumen juga semakin mengandalkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan finansialnya,” kata Busrul.
Hal tersebut pun mendorong Bank Jatim untuk berinvestasi dalam teknologi informasi, mengembangkan platform digital yang user friendly, serta meningkatkan kualitas layanan digitalnya.
Beberapa contoh pengembangan platform digital Bank Jatim saat ini adalah JConnect Mobile Banking, JConnect Remmitance, JConnect Invest, E-KMG, dan sebagainya.
Menurut Busrul, melalui pengembangan layanan digital ternyata dapat menarik lebih banyak nasabah terutama generasi muda serta membuka membuka peluang pendapatan baru seperti dari fee-based services.
Sebagai contoh, Bank Jatim baru saja meluncurkan JConnect Remittance Koridor Hongkong untuk memperluas potensi bisnis international banking khususnya untuk peningkatan volume transaksi Incoming Remittance.
JConnect Remittance merupakan layanan Bank Jatim dalam memfasilitasi transaksi pengiriman uang dari negara tempat penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Indonesia.
“Saat ini Bank Jatim melayani transaksi incoming remittance dari dua koridor negara yaitu Malaysia dan Hongkong. Ini bisa berdampak terhadap peningkatan sumber pendapatan devisa di Provinsi Jawa Timur,” kata Busrul.
Baca juga: Penerapan keuangan digital yang kian masif di Ranah Minang
Baca juga: BI sebut BSPI 2030 dirancang untuk menjawab peluang di era digital
“Bank Jatim agresif mengembangkan layanan digital karena era ekonomi digital mengubah lanskap bisnis secara drastis termasuk industri perbankan,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Busrul menuturkan era ekonomi digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis termasuk industri perbankan sehingga perlu inovasi untuk menghadapi peluang dan tantangan yang sama besarnya.
Ia menjelaskan digitalisasi membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak nasabah, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan produk serta layanan perbankan yang lebih inovatif.
Di sisi lain, persaingan yang semakin ketat dari bank digital dan fintech juga menjadi tantangan tersendiri di era ekonomi digital.
Perubahan dari pola bisnis konvensional ke platform digital memberikan pengaruh signifikan terhadap bisnis Bank Jatim karena perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi secara cepat.
“Apalagi perubahan perilaku konsumen juga semakin mengandalkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan finansialnya,” kata Busrul.
Hal tersebut pun mendorong Bank Jatim untuk berinvestasi dalam teknologi informasi, mengembangkan platform digital yang user friendly, serta meningkatkan kualitas layanan digitalnya.
Beberapa contoh pengembangan platform digital Bank Jatim saat ini adalah JConnect Mobile Banking, JConnect Remmitance, JConnect Invest, E-KMG, dan sebagainya.
Menurut Busrul, melalui pengembangan layanan digital ternyata dapat menarik lebih banyak nasabah terutama generasi muda serta membuka membuka peluang pendapatan baru seperti dari fee-based services.
Sebagai contoh, Bank Jatim baru saja meluncurkan JConnect Remittance Koridor Hongkong untuk memperluas potensi bisnis international banking khususnya untuk peningkatan volume transaksi Incoming Remittance.
JConnect Remittance merupakan layanan Bank Jatim dalam memfasilitasi transaksi pengiriman uang dari negara tempat penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Indonesia.
“Saat ini Bank Jatim melayani transaksi incoming remittance dari dua koridor negara yaitu Malaysia dan Hongkong. Ini bisa berdampak terhadap peningkatan sumber pendapatan devisa di Provinsi Jawa Timur,” kata Busrul.
Baca juga: Penerapan keuangan digital yang kian masif di Ranah Minang
Baca juga: BI sebut BSPI 2030 dirancang untuk menjawab peluang di era digital
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: