Jurnalis Afrika ingin jalin hubungan lebih erat dengan media China
26 Agustus 2024 12:43 WIB
Tangkapan layar ini menunjukkan suasana pertemuan virtual selama webinar Forum Hongting yang diadakan di Abidjan, Pantai Gading, pada 23 Agustus 2024. (Xinhua).
Abidjan (ANTARA) - Para jurnalis Afrika menyatakan kesediaan mereka untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan media China, sebagaimana terungkap dalam webinar Forum Hongting, Jumat (23/8) pekan lalu di Abidjan, Ibu Kota Ekonomi Pantai Gading.
Dalam pertemuan virtual yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari 10 lebih negara berbahasa Prancis di Afrika Tengah dan Barat itu, para peserta memuji vitalitas kerja sama media antara Afrika dan China.
"Media adalah saksi persahabatan China-Afrika," kata Pemimpin Redaksi Actu Chine Kamerun, Gerard Ayiagnigni Njoya.
"Jelas bahwa di negara saya, media, melalui fungsinya, telah meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi antara China dan Togo," kata seorang wartawan dari Kantor Berita Savoir di Togo, Yibokou-Mensah Akossiwa.
Emmanuel Dulac Houssou, seorang jurnalis sekaligus instruktur asal Benin di Afrique Express, menyoroti komunikasi positif seputar peningkatan investasi China di Benin, pembangunan infrastruktur oleh perusahaan-perusahaan China, pengembangan perdagangan daring (e-commerce), serta promosi budaya dan bahasa melalui Institut Konfusius.
"Ada banyak peluang dan juga prospek yang baik dalam bekerja sama dengan media," ujarnya, seraya menganjurkan untuk membangun kapasitas para profesional media
Auguste Mederic Beugre, Pemimpin Redaksi sino-afrique.mag sekaligus Presiden Konsorsium Wartawan Profesional Afrika untuk Memperkuat Kerja Sama China-Afrika, menekankan peran yang dimainkan oleh para wartawan Pantai Gading yang menurutnya telah menyoroti infrastruktur perawatan kesehatan, budaya, jalan raya, dan olahraga yang dibangun atau didanai oleh China.
Beugre mendukung pembentukan kerangka kerja permanen untuk kerja sama antara jurnalis China dan Pantai Gading dan menyerukan kepada media internasional untuk melaporkan secara lebih objektif tentang Afrika, serta agar pelaporan Afrika didasarkan pada orang Afrika untuk Afrika.
Sebelumnya, sejumlah pertemuan telah digelar pada 31 Juli di Nairobi, Kenya, dan 1 Agustus di Johannesburg, Afrika Selatan, sebagai bagian dari Forum Hongting yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Xinhua Biro Regional Afrika.
Dalam pertemuan virtual yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari 10 lebih negara berbahasa Prancis di Afrika Tengah dan Barat itu, para peserta memuji vitalitas kerja sama media antara Afrika dan China.
"Media adalah saksi persahabatan China-Afrika," kata Pemimpin Redaksi Actu Chine Kamerun, Gerard Ayiagnigni Njoya.
"Jelas bahwa di negara saya, media, melalui fungsinya, telah meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi antara China dan Togo," kata seorang wartawan dari Kantor Berita Savoir di Togo, Yibokou-Mensah Akossiwa.
Emmanuel Dulac Houssou, seorang jurnalis sekaligus instruktur asal Benin di Afrique Express, menyoroti komunikasi positif seputar peningkatan investasi China di Benin, pembangunan infrastruktur oleh perusahaan-perusahaan China, pengembangan perdagangan daring (e-commerce), serta promosi budaya dan bahasa melalui Institut Konfusius.
"Ada banyak peluang dan juga prospek yang baik dalam bekerja sama dengan media," ujarnya, seraya menganjurkan untuk membangun kapasitas para profesional media
Auguste Mederic Beugre, Pemimpin Redaksi sino-afrique.mag sekaligus Presiden Konsorsium Wartawan Profesional Afrika untuk Memperkuat Kerja Sama China-Afrika, menekankan peran yang dimainkan oleh para wartawan Pantai Gading yang menurutnya telah menyoroti infrastruktur perawatan kesehatan, budaya, jalan raya, dan olahraga yang dibangun atau didanai oleh China.
Beugre mendukung pembentukan kerangka kerja permanen untuk kerja sama antara jurnalis China dan Pantai Gading dan menyerukan kepada media internasional untuk melaporkan secara lebih objektif tentang Afrika, serta agar pelaporan Afrika didasarkan pada orang Afrika untuk Afrika.
Sebelumnya, sejumlah pertemuan telah digelar pada 31 Juli di Nairobi, Kenya, dan 1 Agustus di Johannesburg, Afrika Selatan, sebagai bagian dari Forum Hongting yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Xinhua Biro Regional Afrika.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: