Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar menyatakan pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden partai itu tidak akan dievaluasi, meskipun kemungkinan target memenangi Pemilihan Legislatif dengan 23 persen suara nasional tidak tercapai.

Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, mengatakan hasil hitung cepat Pileg, memang dapat menjadi gambaran partai sebelum mengetahui hasil perhitungan resmi lembaga penyelenggara Pemilu.

Cicip dan para petinggi Golkar termasuk Aburizal, memantau hitung cepat empat lembaga survei. Salah satu hasil hitung cepat versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan PDIP pada posisi pertama dengan 19 persen, Golkar di posisi kedua dengan 14,7 persen dan Gerindra di posisi ketiga dengan 11,3 persen.

Saiful Munjani Research Center menyatakan PDIP meraih posisi pertama dengan 19,23 persen, kemudian Golkar 14,81 persen dan Gerindra 11,93 persen, namun masih bersifat sementara dengan data suara masuk sebesar 79,23 persen.

Cicip optimistis Golkar akan tetap mampu mengusung Aburizak dengan perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat yang diyakininya melebihi 20 persen. Golkar menargetkan akan memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat sebanyak 27 persen.

"Hasil hitung cepat memang masih berkisar di 14 persen (suara nasional), namun jika dikonversi ke kursi DPR bisa saja kan lebih dari 20 persen (sesuai syarat ambang batas pencalonan)," kata Cicip.

Lagipula, kata Cicip, Golkar tidak memiliki calon Presiden lain selain Aburizal. Dari berbagai survei internal dan eksternal partai, Aburizal adalah tokoh Golkar dengan elektabilitas tertinggi.

"Siapa lagi yang mau maju? Yang paling tinggi itu Pak Ical," ujar dia.

Dia juga menampik wacana Aburizal menjadi calon Wakil Presiden. "Siapa yang bikin wacana itu ? Kau paling," ujar dia.

Mengenai koalisi, Cicip membuka peluang untuk menjalin koalisi dengan partai lain. "Tapi itu sepenuhnya hak Ketua Umum," ujar dia yang enggan menjawab kemungkinan berkoalisi Golkar dengan Gerindra.

Sebelumnya, di sela pemantauan proses hitung cepat Pileg, Aburizal mengatakan Golkar sudah teguh mengusungnya sebagai capres.

"Saya kira itu ada adu domba dari luar yang tidak senang dengan partai Golkar. Hasil dari Rapimnas tidak akan ada perubahan," kata dia.