"Kapal-kapal ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga simbol kejayaan dan kedaulatan bangsa kita di lautan," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pengunjung dapat menyaksikan cerita, evolusi desain, fungsi kapal dari berbagai daerah di Indonesia, dan beragam material budaya, seperti temuan kapal karam, motif kapal dalam kain, kapal dalam Hikayat Banda.
Lalu, tampilan miniatur model kapal-kapal tradisional seperti Pinisi dari Sulawesi Selatan, Jung Jawa dari Pulau Jawa, Perahu Gubang dari Kalimantan, dan lainnya.
Selain itu sekaligus diharapkan dapat meningkatkan peran museum sebagai salah satu pilar dalam memajukan Jakarta menuju kota global.
Baca juga: Kemenhub: Jakarta masuk dalam jajaran kota maritim terkemuka di dunia
Para mitra ini antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Kebudayaan; Museum Mulawarman Kalimantan Timur; Balai Pelastarian Kebudayaan (BPK) VIII wilayah Banten dan Jakarta; Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Sumatra Selatan.
Ada pula Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Sejarah TNI AL, Museum Maritim Rotterdam Belanda, Kedutaan Besar Irlandia, Kedutaan Besar Argentina, Kedutaan Besar Portugal, Kedutaan Besar Meksiko, Kedutaan Besar Chili, Kedutaan Besar Pakistan, Korean Culture Center Indonesia, dan Museum Maritim Nasional Korea Selatan.
"Pameran ini menjadi bukti bahwa warisan budaya maritim adalah milik umat manusia yang perlu dirawat dan dilestarikan bersama," kata Iwan.
Dia berharap pameran ini menjadi proyek percontohan bagi setiap individu maupun institusi dalam menyelenggarakan kegiatan serupa dan dapat memperkuat kerja sama dan upaya diplomasi antarnegara di bidang kebudayaan.
Pameran berlokasi di Hall Tanjung Priok dan Hall Sunda Kelapa, Museum Bahari, Jakarta Utara.
Baca juga: DKI telah rampungkan pembangunan tanggul di Kamal Muara