Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia sekaligus dokter spesialis anak konsultan Piprim Basarah Yanuarso dalam kegiatan Media Briefing secara daring di Jakarta, Jumat, menjelaskan batuk rejan umumnya dikenal sebagai batuk 100 hari yang seringkali membuat anak kesulitan untuk menarik nafas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk.
“Ini membuat anak-anak itu tampak sangat menderita, dan masalahnya adalah berlangsung lama, penderitaannya luar biasa, ya, bisa sampai matanya berdarah, kita bisa bayangkan anak batuk sampai matanya berdarah. Itu kan batuknya hebat banget gitu, ya,” ujar Piprim.
Baca juga: Bahaya yang mengintai jika pertusis tidak segera diobati
Baca juga: IDAI: Pertusis di Indonesia banyak yang tidak terdata
“Jadi di sini juga perlunya kami minta bantuan pada teman-teman media untuk kembali menggiatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi ini, karena PD3I bukanlah penyakit yang nyaman untuk diobati. Memang untuk dicegah dan pencegahnya murah, sudah tersedia di puskesmas dan masuk ke dalam program rutin imunisasi,” ujarnya.
Baca juga: IDAI sebut cara cegah gondongan terbaik adalah dengan vaksinasi
Baca juga: Orang tua harus batasi anak pegang gawai mulai dari diri sendiri