Leverkusen, Jerman (ANTARA News) - Jerman dan Spanyol adalah dua negara yang memiliki level berbeda dengan tim Eropa lainnya yang mampu menandingi tuan rumah Brasil pada Piala Dunia 2014, demikian ungkap mantan pemain nasional Jerman Michael Ballack.

La Roja menuju Brasil sebagai juara bertahan Piala Dunia dan Piala Eropa, sedangkan Jerman difavoritkan banyak pihak untuk mengakhiri puasa gelar dunia selama 24 tahun.

Ballack yakin betul anak asuh Joachim Low akan membawa Jerman tampil gemilang musim panas ini, namun ia memperingatkan tuan rumah Brasil adalah lawan tangguh dalam turnamen empat tahunan tersebut,

"Tim Nasional mereka (Brasil) memiliki kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, tapi tidak diragukan lagi banyak yang mengharapkan Brasil. Di Piala Konfederasi mereka membuktikan apa yang bisa mereka hasilkan di kandang. Itulah sebabnya mereka salah satu favorit meraih piala," kata Ballack kepada FIFA, dilansir dari laman Goal, Senin (7/4).

"Sulit bagi siapa pun untuk sukses di Amerika Selatan. Tidak ada negara Eropa yang mampu memenangkan Piala Dunia di sana dan tidak akan lebih mudah bagi tim-tim Eropa saat ini juga. Meskipun Spanyol dan Jerman merupakan tim dengan level berbeda dari kontestan lainnya. Kita harus menunggu dan melihat apakah mereka dapat membuktikannya, tapi yang jelas ada bakat di sana," ungkap mantan gelandang Chelsea dan Bayern Muenchen ini.

"Saya penasaran melihat bagaimana penampilan pesaing lain, tapi Jerman tentu layak untuk diperhitungkan di antara para favorit tersebut," katanya.

"Saya juga menyebut Italia, tim yang selalu menyulitkan Jerman. Perancis, kita sudah melihat bagaimana mereka di awal turnamen, mereka berjuang di babak kualifikasi. Tapi negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina atau Cile bisa menghadirkan kejutan, karena mereka merasa nyaman bermain di sana seperti bermain di kandang," katanya.

Ballack mengungkapkan kekecewaan kala batal tampil di Final Dunia 2002 karena akumulasi kartu kuning yang ia terima di semi-final. Kala itu Jerman ditekuk Brasil 0-2.

"Ketika itu terjadi, anda pasti kecewa, tapi saya merayakan dengan seluruh tim dan saya ingin mereka memenangkan final. Di minggu, bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian, saya menyadari betapa sulitnya mencapai final Piala Dunia. Jika kalian tidak bermain dalam pertandingan seperti itu, maka akan menyadari apa yang telah terlewatkan," katanya.

"Benar-benar sial bagi saya, tapi tidak perlu dipertanyakan, itulah sepakbola. Anda harus profesional untuk dapat menerimanya, tetapi pada saat itu terjadi, itu sangat sulit untuk diterima," pungkas Ballack.