Sastrow: tegaskan Gus Dur pernah larang fotonya dipakai PKB
8 April 2014 00:23 WIB
ilustrasi Larangan Menggunakan Foto Gus Dur Warga melintas di depan baliho sosialisasi caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ada dikawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/1). (ANTARA FOTO/Muhamad Iqbal)
Jakarta (ANTARA News) - KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berwasiat fotonya tak boleh dipakai oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kepentingan kampanye, kata mantan ajudan Gus Dur, Sastrow Ngatawi.
"Gus Dur memang pendiri PKB, tapi Gus Dur dibuang oleh PKB. Secara rasional memang tak cocok, habis dibuang kok fotonya dipakai lagi untuk kampanye," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Sebaliknya, kata dia, Gus Dur justru mempersilakan pihak manapun yang sealiran dengan dirinya untuk memakai gambarnya.
"Tapi tidak untuk PKB," kata Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) itu.
Keluarga Gus Dur melaporkan PKB ke Badan Pengawas Pemilu di Jakarta, Kamis pekan lalu, terkait dugaan pelanggaran kampanye Pemilu memanfaatkan popularitas Gus Dur untuk kepentingan parpol.
Kuasa hukum keluarga Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk, menjelaskan pihak keluarga merasa keberatan dengan penggunaan gambar mantan Presiden RI tersebut sebagai alat peraga kampanye oleh PKB di seluruh penjuru Tanah Air.
Pasang Haro menyatakan pihak keluarga keberatan dengan penggunaan gambar dan nama Gus Dur sebagai alat kampanye karena sudah ada surat wasiat untuk tidak menggunakan itu demi kepentingan pribadi maupun partai.
Sementara itu, dalam acara haul Gus Dur yang digelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, hadir Shinta Nuriyah, istri Gus Dur.
Kehadiran keluarga Gus Dur itu disambut dengan meriah oleh keluarga besar DPP PPP yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Suryadharma Ali yang didampingi Sekjen M Romahurmuziy dan petinggi PPP lainnya.
Dalam acara itu, keluarga Gus Dur menyerahkan kopyah dan surban Gus Dur kepada PPP.
(S024/I007)
"Gus Dur memang pendiri PKB, tapi Gus Dur dibuang oleh PKB. Secara rasional memang tak cocok, habis dibuang kok fotonya dipakai lagi untuk kampanye," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Sebaliknya, kata dia, Gus Dur justru mempersilakan pihak manapun yang sealiran dengan dirinya untuk memakai gambarnya.
"Tapi tidak untuk PKB," kata Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) itu.
Keluarga Gus Dur melaporkan PKB ke Badan Pengawas Pemilu di Jakarta, Kamis pekan lalu, terkait dugaan pelanggaran kampanye Pemilu memanfaatkan popularitas Gus Dur untuk kepentingan parpol.
Kuasa hukum keluarga Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk, menjelaskan pihak keluarga merasa keberatan dengan penggunaan gambar mantan Presiden RI tersebut sebagai alat peraga kampanye oleh PKB di seluruh penjuru Tanah Air.
Pasang Haro menyatakan pihak keluarga keberatan dengan penggunaan gambar dan nama Gus Dur sebagai alat kampanye karena sudah ada surat wasiat untuk tidak menggunakan itu demi kepentingan pribadi maupun partai.
Sementara itu, dalam acara haul Gus Dur yang digelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, hadir Shinta Nuriyah, istri Gus Dur.
Kehadiran keluarga Gus Dur itu disambut dengan meriah oleh keluarga besar DPP PPP yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Suryadharma Ali yang didampingi Sekjen M Romahurmuziy dan petinggi PPP lainnya.
Dalam acara itu, keluarga Gus Dur menyerahkan kopyah dan surban Gus Dur kepada PPP.
(S024/I007)
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: