IFC maksimalkan potensi siswa SMK dalam ajang fesyen
23 Agustus 2024 18:01 WIB
Tiga model memeragakan baju karya siswa SMK yang ikut dalam pagelaran Front Row 2024 di Paris, dalam acara konferensi pers Front Row Paris 2024 di Jakarta (23/8/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Fashion Chamber (IFC) melalui ajang Front Row 2024 mengajak siswa SMK untuk memaksimalkan potensinya berkarya tidak hanya pada level nasional namun juga ke tingkat internasional.
Dewan Penasihat IFC Ali Charisma menyebut dengan keikutsertaan siswa kejuruan di acara fesyen telah memiliki dampak yang signifikan terkait jumlah jurusan tata busana atau fesyen di SMK Indonesia.
“Dampaknya sangat besar, setelah mereka ikut yang pertama itu jumlah jurusan fashion di SMK itu sangat melonjak,” kata Ali saat ditemui media dalam konferensi pers Front Row Paris 2024 di Jakarta, Jumat.
Baca juga: IFC: "Modest fashion" berbahan wastra bisa jadi andalan Indonesia
Ia mengatakan setiap kesempatan ajang fashion show yang diikuti siswa SMK juga memiliki dampak dari segi retail karena busana karya siswa SMK masih terbilang lebih murah dibanding harga busana karya desainer ternama.
Ini pula yang menjadikan kesempatan siswa SMK dapat mengembangkan karyanya serta masuk ke pasar internasional dengan harga yang lebih terjangkau.
“Secara retail tahun lalu SMK mungkin yang paling habis produk-produknya untuk dibelanjakan, karena mereka pure membawa wastra dan jadi lebih affordable juga belum semahal desainer dan kualitasnya juga sudah mendekati,” kata Ali.
Baca juga: IFC padukan wastra Indonesia dan dunia digital untuk JFT 2024
Sementara itu, Plt Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nahdiana mengatakan keberhasilan SMK mengikuti ajang internasional adalah indikator agar siswa kejuruan bisa diakui kualitasnya oleh masyarakat.
Program yang digalakkan Ditjen Pendidikan Vokasi juga adalah menyiapkan anak siswa kejuruan di tahun 2045 tidak hanya sekadar prestasi nasional tapi juga diakui tingkat internasional.
“Dengan pendidikan vokasi keterampilannya lebih terasah, jadi yang sedang digalakkan pendidikan vokasi untuk menyiapkan 2045 saat 100 tahun Indonesia harapannya anak-anak kita nggak hanya punya prestasi nasional tapi juga internasional,” kata Nahdiana.
Baca juga: IFC: Fesyen berkelanjutan bukan sekadar slogan
Pada acara Front Row Paris 2024 yang diselenggarakan IFC di Sella Wagram Paris, SMK yang terpilih untuk ikut ajang fashion show ini adalah SMK Negeri 1 Kendal yang diwakili oleh Atikah Rahmadhania, SMK Negeri 8 Makassar Alifah Nailah Salsabila dan Marsya Septiani Putri dari SMK Negeri 6 Padang.
Masing-masing dari mereka memiliki desain tersendiri seperti ecoprint berbahan berkelanjutan dan kain sutra Sumatera.
Baca juga: SPOTLIGHT promosikan wastra Indonesia dan fesyen berkelanjutan
Baca juga: IFC bawa wastra nusantara ke Front Row di Paris
Dewan Penasihat IFC Ali Charisma menyebut dengan keikutsertaan siswa kejuruan di acara fesyen telah memiliki dampak yang signifikan terkait jumlah jurusan tata busana atau fesyen di SMK Indonesia.
“Dampaknya sangat besar, setelah mereka ikut yang pertama itu jumlah jurusan fashion di SMK itu sangat melonjak,” kata Ali saat ditemui media dalam konferensi pers Front Row Paris 2024 di Jakarta, Jumat.
Baca juga: IFC: "Modest fashion" berbahan wastra bisa jadi andalan Indonesia
Ia mengatakan setiap kesempatan ajang fashion show yang diikuti siswa SMK juga memiliki dampak dari segi retail karena busana karya siswa SMK masih terbilang lebih murah dibanding harga busana karya desainer ternama.
Ini pula yang menjadikan kesempatan siswa SMK dapat mengembangkan karyanya serta masuk ke pasar internasional dengan harga yang lebih terjangkau.
“Secara retail tahun lalu SMK mungkin yang paling habis produk-produknya untuk dibelanjakan, karena mereka pure membawa wastra dan jadi lebih affordable juga belum semahal desainer dan kualitasnya juga sudah mendekati,” kata Ali.
Baca juga: IFC padukan wastra Indonesia dan dunia digital untuk JFT 2024
Sementara itu, Plt Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nahdiana mengatakan keberhasilan SMK mengikuti ajang internasional adalah indikator agar siswa kejuruan bisa diakui kualitasnya oleh masyarakat.
Program yang digalakkan Ditjen Pendidikan Vokasi juga adalah menyiapkan anak siswa kejuruan di tahun 2045 tidak hanya sekadar prestasi nasional tapi juga diakui tingkat internasional.
“Dengan pendidikan vokasi keterampilannya lebih terasah, jadi yang sedang digalakkan pendidikan vokasi untuk menyiapkan 2045 saat 100 tahun Indonesia harapannya anak-anak kita nggak hanya punya prestasi nasional tapi juga internasional,” kata Nahdiana.
Baca juga: IFC: Fesyen berkelanjutan bukan sekadar slogan
Pada acara Front Row Paris 2024 yang diselenggarakan IFC di Sella Wagram Paris, SMK yang terpilih untuk ikut ajang fashion show ini adalah SMK Negeri 1 Kendal yang diwakili oleh Atikah Rahmadhania, SMK Negeri 8 Makassar Alifah Nailah Salsabila dan Marsya Septiani Putri dari SMK Negeri 6 Padang.
Masing-masing dari mereka memiliki desain tersendiri seperti ecoprint berbahan berkelanjutan dan kain sutra Sumatera.
Baca juga: SPOTLIGHT promosikan wastra Indonesia dan fesyen berkelanjutan
Baca juga: IFC bawa wastra nusantara ke Front Row di Paris
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: