Beijing (ANTARA) - Taiwan memvonis delapan orang hingga 13 tahun penjara karena diduga telah menjadi mata-mata untuk China daratan, lapor Kantor Berita Pusat (CNA) Taiwan pada Kamis (22/8).
Putusan itu dijatuhkan setelah dilakukan penyelidikan terhadap pensiunan perwira militer Chen Yu-hsin, yang menjadi buronan otoritas Taiwan, serta rekan-rekannya, kata laporan tersebut.
Sebelumnya pada 2021, sejumlah perwira militer Taiwan direkrut badan intelijen China daratan dan mereka sendiri kemudian merekrut perwira dan anggota militer yang masih aktif dan yang sudah pensiun untuk mengumpulkan informasi rahasia, lapor CNA.
Menurut laporan, para terdakwa menerima vonis 18 bulan hingga 13 tahun penjara. Letnan kolonel angkatan udara Taiwan, Hsieh Meng-shu, juga dilaporkan termasuk yang didakwa.
Sementara itu, South China Morning Post yang mengutip kantor kejaksaan Taiwan, sebelumnya melansir bahwa Hsieh dituding berencana membajak helikopter Boeing CH-47 Chinook buatan AS dan mendaratkan helikopter tersebut di kapal induk China.
Taiwan telah diperintah secara independen dari China daratan sejak 1949. Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi mereka, sementara Taiwan, sebuah wilayah dengan pemerintahan terpilihnya sendiri, menyatakan dirinya sebagai negara otonom.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: China tidak akan biarkan adanya campur tangan di Taiwan
Baca juga: China protes kunjungan anggota parlemen Jepang ke Taiwan
Baca juga: Meski tantangan meningkat, menlu China-AS sepakat jaga komunikasi
Taiwan vonis penjara delapan orang diduga mata-mata China
23 Agustus 2024 09:48 WIB
Ilustrasi - Spionase. ANTARA/Ilustrator/Kliwon/aa.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: