Amman (ANTARA News) - Seorang pengungsi Suriah tewas setelah bentrokan antar-warga satu kamp pengungsi Suriah dan polisi Jordania, kata polisi, Minggu (6/4).

"Seorang pengungsi ditembak di punggungnya di tengah kerusuhan yang terjadi pada Sabtu di kamp tersebut," kata Waddah Hmoud, Direktur Departemen bagi Urusan Kamp Pengungsi Suriah di Jordania.

Hmoud mengatakan bentrokan tersebut meletus setelah beberapa pengungsi Suriah berusaha "melarikan diri" dari Kamp Pengungsi Zaatari, kamp terbesar buat pengungsi Suriah, sementara yang lain berusaha "memasukinya secara tidak sah".

Pihak berwenang dan pengungsi saling tuding mengenai siapa yang memulai bentrokan.

"Setelah polisi mencegah pengungsi secara tidak sah meninggalkan kamp itu, sebanyak 5.000 pengungsi Suriah menyerang pasukan polisi di kamp tersebut dan melempari mereka dengan batu. Sebanyak 29 polisi cedera," kata Hmoud, sebagaimana dikutip Xinhua.

Namun laporan media menyatakan warga kamp itu menuduh polisi memancing bentrokan ketika seorang petugas keamanan dilaporkan melukai seorang anak kecil dengan mobilnya.

Hmoud mengatakan pasukan polisi tidak menggunakan senjata terhadap pengungsi, tapi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan pengungsi. Ia menambahkan pengungsi Suriah dilaporkan membakar tenda dan karavan.

Polisi Jordania menangkap 10 pengungsi Suriah yang dicurigai menghasut kerusuhan itu.

Jordania adalah tempat tinggal sebanyak 600.000 pengungsi Suriah, sebanyak 120.000 di antara mereka tinggal di Kamp Zaatari, tempat pintu masuk dan ke luar dijaga polisi dan dipantau oleh pasukan keamanan Jordania.

Peristiwa tersebut menambah parah situasi yang sudah tegang di kamp itu, tempat pengungsi dan pasukan keamanan telah berkali-kali bentrok sejak konflik Suriah membuat ratusan ribu orang menyelamatkan diri dari kerusuhan.

(C003)