Raja Jordan-Putin akan bahas konflik Suriah
7 April 2014 10:35 WIB
Sejumlah anak pengungsi Suriah bermain sementara keluarga mereka berbelanja di hipermarket baru di kamp pengungsian Al-Zaatri, Mafraq, Jordania, dekat perbatasan Suriah, Kamis (6/2). (REUTERS/Muhammad Hamed)
Amman (ANTARA News) - Raja Jordania Abdullah II akan melakukan kunjungan ke Moskow, Rabu, untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai konflik Suriah, setelah kunjungan ke Vatikan dan Austria, kata istana.
Raja akan mengunjungi Vatikan, Senin, bertemu dengan Paus Francis, yang akan berkunjung ke Jordania sebagai bagian dari tur Tanah Suci pada Mei.
Selanjutnya, Selasa, Raja menuju ke Austria.
Ia kemudian akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Putin mengenai perang tiga tahun di Suriah, sekutu Rusia, kata istana dalam satu pernyataan.
"Pembicaraan akan fokus pada kerja sama bilateral dan perkembangan Timur Tengah, terutama krisis Suriah," demikian menurut pernyataan istana, seperti dilaporkan AFP.
Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sementara separuh populasi diperkirakan telah melarikan diri dari rumah mereka.
Jordan yang menjadi tuan rumah bagi lebih dari 500.000 pengungsi Suriah, mengalami kesulitan dalam infrastruktur dan keuangan.
Raja Abdullah mengatakan konflik di tetangga Suriah dan kebangkitan ekstremisme menjadi kekhawatiran utama negaranya.
Lebih dari 100.000 pengungsi di Jordania hidup dalam kondisi sempit di kamp gurun Zaatari di utara negara itu.
Sejak dibuka dua tahun yang lalu, Zaatari dekat perbatasan dengan Suriah telah menjadi tempat dari beberapa protes, terutama atas kondisi hidup yang buruk.
Pada Sabtu, seorang pengungsi tewas dan puluhan orang, sebagian besar polisi Jordania, terluka ketika kerusuhan pecah di kamp itu.
Sementara itu, selama kunjungan pada 24-26 Mei ke Israel, Jordania dan wilayah Palestina, Paus diharapkan bertemu dengan pengungsi Suriah dan Palestina, demikian menurut Vatikan.
(H-AK)
Raja akan mengunjungi Vatikan, Senin, bertemu dengan Paus Francis, yang akan berkunjung ke Jordania sebagai bagian dari tur Tanah Suci pada Mei.
Selanjutnya, Selasa, Raja menuju ke Austria.
Ia kemudian akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Putin mengenai perang tiga tahun di Suriah, sekutu Rusia, kata istana dalam satu pernyataan.
"Pembicaraan akan fokus pada kerja sama bilateral dan perkembangan Timur Tengah, terutama krisis Suriah," demikian menurut pernyataan istana, seperti dilaporkan AFP.
Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sementara separuh populasi diperkirakan telah melarikan diri dari rumah mereka.
Jordan yang menjadi tuan rumah bagi lebih dari 500.000 pengungsi Suriah, mengalami kesulitan dalam infrastruktur dan keuangan.
Raja Abdullah mengatakan konflik di tetangga Suriah dan kebangkitan ekstremisme menjadi kekhawatiran utama negaranya.
Lebih dari 100.000 pengungsi di Jordania hidup dalam kondisi sempit di kamp gurun Zaatari di utara negara itu.
Sejak dibuka dua tahun yang lalu, Zaatari dekat perbatasan dengan Suriah telah menjadi tempat dari beberapa protes, terutama atas kondisi hidup yang buruk.
Pada Sabtu, seorang pengungsi tewas dan puluhan orang, sebagian besar polisi Jordania, terluka ketika kerusuhan pecah di kamp itu.
Sementara itu, selama kunjungan pada 24-26 Mei ke Israel, Jordania dan wilayah Palestina, Paus diharapkan bertemu dengan pengungsi Suriah dan Palestina, demikian menurut Vatikan.
(H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: