Kilang Balikpapan tingkatkan kesiapsiagaan warga hadapi bencana
22 Agustus 2024 19:12 WIB
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan memberikan pelatihan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) bagi warga Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/HO-KPI Unit Balikpapan
Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dengan menginisiasi pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Tengah, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kami menyadari salah satu pendekatan yang efektif dalam mengurangi risiko bencana adalah dengan mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat melalui Program Kampung Siaga Bencana," kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Dodi Yapsenang dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut Dodi, Kilang Balikpapan berupaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko bencana, membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat, dan memperkuat interaksi sosial anggota masyarakat, serta mengorganisasikan masyarakat terlatih siaga bencana.
“Kami berusaha menjamin terlaksananya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang berkesinambungan serta mengoptimalkan potensi dan sumber daya untuk penanggulangan bencana,” kata dia.
Bencana merupakan hal yang dapat terjadi kapan saja. Maka, kata Dodi, yang diperlukan kesiapsiagaan terhadap bencana yang dimulai dengan pengetahuan mengenai bencana itu sendiri serta nantinya diperkuat dengan peningkatan kapasitas para para relawan.
Baca juga: Kilang Balikpapan manfaatkan air hujan untuk pertanian warga pesisir
Baca juga: Menteri ESDM pastikan proyek RDMP Balikpapan rampung September 2025
Oleh karena itu, KPI menggelar beberapa program pelatihan yang diikuti kelompok binaan dan pemerintahan setempat. Terakhir, KPI Unit Balikpapan bersama kelompok binaan KSB Margasari mengadakan pelatihan dan simulasi pemadaman api skala kecil dan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Pelatihan pemadaman api skala kecil dan penggunaan APAR dinilai sangat penting karena warga tersebut bertempat tinggal di tengah permukiman padat.
Material bangunan yang sebagian besar kayu juga rawan akan bencana kebakaran. Penyebab kebakaran yang paling sering terjadi salah satunya adalah korsleting listrik.
"Yang terpenting adalah jika terjadi kebakaran, yang paling pertama harus memikirkan keselamatan diri sendiri. Tetap bersikap tenang dan jangan panik. Segera mencari pertolongan dan padamkan api dengan benar," ujar dia.
KPI juga menjalankan Peraturan Menteri Sosial Nomor 128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana. Program ini juga turut serta melibatkan pemangku kepentingan lainnya untuk turut merencanakan program seperti Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Dalam rencana strategis, program ini akan mengembangkan pendidikan kebencanaan dan menyebarluaskan keterampilan penanggulangan terkait bencana mencakup bencana iklim," jelas Dodi.
Baca juga: Tinjau Kilang Balikpapan, BPH Migas pastikan pasokan BBM tetap terjaga
Baca juga: Pertamina fokus selesaikan proyek kilang minyak terbesar di Indonesia
"Kami menyadari salah satu pendekatan yang efektif dalam mengurangi risiko bencana adalah dengan mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat melalui Program Kampung Siaga Bencana," kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Dodi Yapsenang dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Menurut Dodi, Kilang Balikpapan berupaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko bencana, membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat, dan memperkuat interaksi sosial anggota masyarakat, serta mengorganisasikan masyarakat terlatih siaga bencana.
“Kami berusaha menjamin terlaksananya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang berkesinambungan serta mengoptimalkan potensi dan sumber daya untuk penanggulangan bencana,” kata dia.
Bencana merupakan hal yang dapat terjadi kapan saja. Maka, kata Dodi, yang diperlukan kesiapsiagaan terhadap bencana yang dimulai dengan pengetahuan mengenai bencana itu sendiri serta nantinya diperkuat dengan peningkatan kapasitas para para relawan.
Baca juga: Kilang Balikpapan manfaatkan air hujan untuk pertanian warga pesisir
Baca juga: Menteri ESDM pastikan proyek RDMP Balikpapan rampung September 2025
Oleh karena itu, KPI menggelar beberapa program pelatihan yang diikuti kelompok binaan dan pemerintahan setempat. Terakhir, KPI Unit Balikpapan bersama kelompok binaan KSB Margasari mengadakan pelatihan dan simulasi pemadaman api skala kecil dan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Pelatihan pemadaman api skala kecil dan penggunaan APAR dinilai sangat penting karena warga tersebut bertempat tinggal di tengah permukiman padat.
Material bangunan yang sebagian besar kayu juga rawan akan bencana kebakaran. Penyebab kebakaran yang paling sering terjadi salah satunya adalah korsleting listrik.
"Yang terpenting adalah jika terjadi kebakaran, yang paling pertama harus memikirkan keselamatan diri sendiri. Tetap bersikap tenang dan jangan panik. Segera mencari pertolongan dan padamkan api dengan benar," ujar dia.
KPI juga menjalankan Peraturan Menteri Sosial Nomor 128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana. Program ini juga turut serta melibatkan pemangku kepentingan lainnya untuk turut merencanakan program seperti Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Dalam rencana strategis, program ini akan mengembangkan pendidikan kebencanaan dan menyebarluaskan keterampilan penanggulangan terkait bencana mencakup bencana iklim," jelas Dodi.
Baca juga: Tinjau Kilang Balikpapan, BPH Migas pastikan pasokan BBM tetap terjaga
Baca juga: Pertamina fokus selesaikan proyek kilang minyak terbesar di Indonesia
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: