Kepolisian minta PT KAI tetapkan titik rawan longsor
5 April 2014 18:02 WIB
Rangkaian Kereta Api Malabar jurusan Bandung-solo anjlok masuk jurang akibat bataran rel mengalami longsor di lintasan kereta KM 244+0/1, Kadipaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat malam (4/4). Dalam peristiwa mengakibatkan lokomotif dan 4 gerbong kereta masuk jurang dan mengakibatkan empat orang tewas. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Tasikmalaya, Jawa Barat (ANTARA News) - Kepala Polda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, meminta PT KAI menetapkan titik-titik jalur rel kereta api yang rawan longsor guna mengantisipasi resiko kecelakaan lalu-lintas perkeretaapian.
"Kami sudah diskusi dengan kepala Daerah Operasi agar memetakan jalan-jalan rawan longsor, seperti di wilayah Jawa Barat banyak sekali gunung-gunung," kata Iriawan, usai meninjau lokasi kecelakaan rangkaian KA Malabar, yang masuk jurang di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Sabtu.
Ia menuturkan pemetaan itu mulai dari jalur kereta api Bandung hingga Kota Banjar perbatasan dengan Jawa Tengah dan Bandung hingga Stasiun Ciganea menuju Jakarta.
Menurut dia, pemetaan rawan longsor di jalur kereta api itu dapat segera ditindaklanjuti sehingga bisa diantisipasi dan tidak terjadi kecelakaan serupa.
"Ada kejadian serupa (longsor) di Cianjur, namun di Cianjur tidak ada kereta api, tidak masalah," katanya.
"Kami sudah diskusi dengan kepala Daerah Operasi agar memetakan jalan-jalan rawan longsor, seperti di wilayah Jawa Barat banyak sekali gunung-gunung," kata Iriawan, usai meninjau lokasi kecelakaan rangkaian KA Malabar, yang masuk jurang di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Sabtu.
Ia menuturkan pemetaan itu mulai dari jalur kereta api Bandung hingga Kota Banjar perbatasan dengan Jawa Tengah dan Bandung hingga Stasiun Ciganea menuju Jakarta.
Menurut dia, pemetaan rawan longsor di jalur kereta api itu dapat segera ditindaklanjuti sehingga bisa diantisipasi dan tidak terjadi kecelakaan serupa.
"Ada kejadian serupa (longsor) di Cianjur, namun di Cianjur tidak ada kereta api, tidak masalah," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: