Badan Meteorologi, Klimatolgi, dan Geofisika (BMKG) telah menyoroti dua wilayah yang berpotensi terjadi gempa megathrust, yakni Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Gempa megathrust, menurut keterangan BMKG, bukanlah fenomena yang baru terjadi, namun, sudah ada sejak lama.
Pengamatan BMKG tidak menandakan bahwa gempa megathrust akan segera terjadi dalam waktu dekat.
Keberadaan zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut dinilai sebagai area kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Seismic gap megathrust Selat Sunda potensinya mencapai 8,7 magnitudo dan megathrust Mentawai-Siberut potensi 8,9 magnitudo.
Data BMKG juga menunjukkan sudah lama tidak ada gempa besar pada zona megathrust tersebut.
Gempa megathrust merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. Zona megathrust sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona megathrust ialah istilah untuk menyebutkan sumber gempa yang berada di zona pertemuan antar-empeng tektonik bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami.
Lantas, di mana saja zona yang berpotensi terjadi gempa megathrust?
Di Indonesia zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba; Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina dan Subduksi Utara Papua.
Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust. Melansir dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa dari Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017, berikut zona megathrust di Indonesia:
Zona Megathrust di Indonesia
- Megathrust Aceh-Andaman (M9,2)
- Megathrust Nias-Simelue (M8,9)
- Megathrust Batu (M8,2)
- Megathrust Mentawai-Siberut (M8,7)
- Megathrust Mentawai-Pagai (M8,9)
- Megathrust Enggano (M8,8)
- Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M8,8)
- Megathrust Jawa Barat (M8,8)
- Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M8,9)
- Megathrust Bali (M9,0)
- Megathrust NTB (M8,9)
- Megathrust NTT (M8,7)
- Megathrust Laut Banda Selatan (M7,4)
- Megathrust Laut Banda Utara (M7,9)
- Megathrust Utara Sulawesi (M8,5)
- Megathrust Lempeng Laut Filipina (M8,2)