BI: Ruang penurunan BI-Rate terbuka di triwulan IV-2024
21 Agustus 2024 17:49 WIB
Tangkapan layar - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan ruang penurunan suku bunga acuan BI-Rate terbuka di triwulan IV-2024.
"Kami masih akan tetap melihat ruang terbuka bagi penurunan BI-Rate pada triwulan IV, masih konsisten dengan pernyataan sebelumnya," kata Perry dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu.
Rapat Dewan Gubernur BI pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 7 persen
Sementara untuk triwulan III-2024, BI berfokus untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah. Menurut Perry, secara fundamental rupiah masih akan cenderung menguat ke depan.
Ia menuturkan penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: BI catat lelang SRBI capai Rp899,50 triliun hingga 19 Agustus 2024
Baca juga: Ekonom: Penahanan suku bunga BI di level 6,25 persen sesuai ekspektasi
Rupiah yang menguat membuat harga-harga lebih murah khususnya harga pangan maupun harga-harga lain, dan juga mendukung inflasi yang rendah khususnya dari "imported inflation".
Penguatan rupiah juga mendukung pertumbuhan sektor-sektor yang mempunyai kandungan impor tinggi dan yang banyak menciptakan lapangan kerja, seperti industri manufaktur dan industri tekstil.
"Jadi penguatan rupiah akan mendukung peningkatan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, termasuk juga sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Selain itu, rupiah yang menguat juga baik untuk stabilitas keuangan dan perbankan. Dengan demikian, kebijakan moneter tetap terus pro-stability untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah.
Baca juga: Rupiah tergelincir setelah BI tahan BI-Rate di level 6,25 persen
Baca juga: BI sebut ketahanan sistem keuangan RI terjaga baik
"Kami masih akan tetap melihat ruang terbuka bagi penurunan BI-Rate pada triwulan IV, masih konsisten dengan pernyataan sebelumnya," kata Perry dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu.
Rapat Dewan Gubernur BI pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,5 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 7 persen
Sementara untuk triwulan III-2024, BI berfokus untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah. Menurut Perry, secara fundamental rupiah masih akan cenderung menguat ke depan.
Ia menuturkan penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: BI catat lelang SRBI capai Rp899,50 triliun hingga 19 Agustus 2024
Baca juga: Ekonom: Penahanan suku bunga BI di level 6,25 persen sesuai ekspektasi
Rupiah yang menguat membuat harga-harga lebih murah khususnya harga pangan maupun harga-harga lain, dan juga mendukung inflasi yang rendah khususnya dari "imported inflation".
Penguatan rupiah juga mendukung pertumbuhan sektor-sektor yang mempunyai kandungan impor tinggi dan yang banyak menciptakan lapangan kerja, seperti industri manufaktur dan industri tekstil.
"Jadi penguatan rupiah akan mendukung peningkatan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, termasuk juga sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Selain itu, rupiah yang menguat juga baik untuk stabilitas keuangan dan perbankan. Dengan demikian, kebijakan moneter tetap terus pro-stability untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah.
Baca juga: Rupiah tergelincir setelah BI tahan BI-Rate di level 6,25 persen
Baca juga: BI sebut ketahanan sistem keuangan RI terjaga baik
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: