ITSEC Asia: Inovasi kunci jaga keamanan data
21 Agustus 2024 17:26 WIB
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Joseph Edi Hut Lumban Gaol memberikan sambutan pada pembukaan ITSEC Cybersecurity Summit 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (21/8/2024). (ANTARA/Fathur Rochman)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT ITSEC Asia Joseph Edi Hut Lumban Gaol menegaskan bahwa inovasi adalah kunci utama dalam menjaga keamanan data, terutama di era digital di mana data telah menjadi aset yang sangat berharga.
"Ancaman siber yang semakin kompleks dapat merusak stabilitas dan keamanan negara. kita sudah merasakan dengan insiden yang akhir-akhir ini terjadi. Saya kira sudah menjadi kesadaran publik bahwa keamanan siber sudah menjadi realita yang harus kita hadapi," kata Joseph di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, tentunya dalam mempertahankan dan memperkuat itu kita harus terus berinovasi untuk menjaga keamanan data," sambung dia.
Joseph menyoroti pentingnya perlindungan data sebagai "emas baru" di tengah semakin meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital.
Dia menjelaskan bahwa keamanan data kini telah menjadi hal yang sangat krusial dalam melindungi infrastruktur nasional. Ancaman siber yang semakin kompleks memiliki potensi untuk merusak stabilitas dan keamanan negara.
Baca juga: Pendapatan ITSEC Asia naik 74 persen jadi Rp49,02 miliar di kuartal I
Baca juga: ITSEC Asia bersiap IPO di BEI
Ancaman siber dinilai semakin canggih dan sulit diprediksi, sehingga langkah-langkah keamanan yang kuat diperlukan untuk menghadapinya.
Volume data yang terus meningkat, kata dia, juga meningkatkan risiko penyalahgunaan. Oleh karena itu, inovasi dan kewaspadaan dinilai menjadi kunci untuk tetap berada satu langkah di depan dari ancaman tersebut.
"Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi tantangan ini kewaspadaan dan inovasi adalah kunci untuk tetap satu langkah di depan dari ancaman ini," ucapnya.
Selama 20 tahun, lanjut dia, ITSEC Asia konsisten dengan komitmen untuk memajukan solusi keamanan siber yang andal, dengan banyak pencapaian teknologi dan kolaborasi.
Joseph menekankan pentingnya kolaborasi, karena keamanan siber tidak bisa dijalankan oleh satu pihak atau institusi saja. Kemitraan antara industri, pemerintah, dan akademisi diperlukan untuk menjaga keamanan siber secara kolektif.
"Jadi kami ini memang fokus pada kemitraan karena kami percaya tidak bisa dilakukan sendiri. kami tidak mengklaim bahwa hanya kami yang bisa melakukan itu tapi kami sangat fokus dalam bermitra dan meningkatkan profesional service yang sudah kami bangun," kata dia.
PT ITSEC Asia menyelenggarakan ITSEC Cybersecurity Summit 2024, Rabu. Acara ini mempertemukan para ahli keamanan siber, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan di dalam industri.
Dengan tema “Defending The New Gold, Data Security Protection for Critical Infrastructure”, acara ini menjadi platform strategis untuk membahas tren terbaru dan ancaman yang sedang berkembang dalam lanskap keamanan siber, dengan fokus khusus pada perlindungan data di berbagai sektor penting seperti keuangan, pemerintahan, telekomunikasi, kesehatan, energi, dan transportasi.
Melalui kolaborasi dan berbagi pengetahuan, acara ini bertujuan untuk membekali peserta dengan alat serta strategi yang diperlukan untuk secara efektif melawan ancaman yang terus berkembang.
Baca juga: ITSEC Cyber Security Summit wadah kuatkan ekosistem keamanan siber
Baca juga: Enam langkah amankan data pribadi saat bermedia sosial
Baca juga: Praktisi TI sebut lima pilar untuk membangun pusat data yang andal
"Ancaman siber yang semakin kompleks dapat merusak stabilitas dan keamanan negara. kita sudah merasakan dengan insiden yang akhir-akhir ini terjadi. Saya kira sudah menjadi kesadaran publik bahwa keamanan siber sudah menjadi realita yang harus kita hadapi," kata Joseph di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, tentunya dalam mempertahankan dan memperkuat itu kita harus terus berinovasi untuk menjaga keamanan data," sambung dia.
Joseph menyoroti pentingnya perlindungan data sebagai "emas baru" di tengah semakin meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital.
Dia menjelaskan bahwa keamanan data kini telah menjadi hal yang sangat krusial dalam melindungi infrastruktur nasional. Ancaman siber yang semakin kompleks memiliki potensi untuk merusak stabilitas dan keamanan negara.
Baca juga: Pendapatan ITSEC Asia naik 74 persen jadi Rp49,02 miliar di kuartal I
Baca juga: ITSEC Asia bersiap IPO di BEI
Ancaman siber dinilai semakin canggih dan sulit diprediksi, sehingga langkah-langkah keamanan yang kuat diperlukan untuk menghadapinya.
Volume data yang terus meningkat, kata dia, juga meningkatkan risiko penyalahgunaan. Oleh karena itu, inovasi dan kewaspadaan dinilai menjadi kunci untuk tetap berada satu langkah di depan dari ancaman tersebut.
"Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi tantangan ini kewaspadaan dan inovasi adalah kunci untuk tetap satu langkah di depan dari ancaman ini," ucapnya.
Selama 20 tahun, lanjut dia, ITSEC Asia konsisten dengan komitmen untuk memajukan solusi keamanan siber yang andal, dengan banyak pencapaian teknologi dan kolaborasi.
Joseph menekankan pentingnya kolaborasi, karena keamanan siber tidak bisa dijalankan oleh satu pihak atau institusi saja. Kemitraan antara industri, pemerintah, dan akademisi diperlukan untuk menjaga keamanan siber secara kolektif.
"Jadi kami ini memang fokus pada kemitraan karena kami percaya tidak bisa dilakukan sendiri. kami tidak mengklaim bahwa hanya kami yang bisa melakukan itu tapi kami sangat fokus dalam bermitra dan meningkatkan profesional service yang sudah kami bangun," kata dia.
PT ITSEC Asia menyelenggarakan ITSEC Cybersecurity Summit 2024, Rabu. Acara ini mempertemukan para ahli keamanan siber, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan di dalam industri.
Dengan tema “Defending The New Gold, Data Security Protection for Critical Infrastructure”, acara ini menjadi platform strategis untuk membahas tren terbaru dan ancaman yang sedang berkembang dalam lanskap keamanan siber, dengan fokus khusus pada perlindungan data di berbagai sektor penting seperti keuangan, pemerintahan, telekomunikasi, kesehatan, energi, dan transportasi.
Melalui kolaborasi dan berbagi pengetahuan, acara ini bertujuan untuk membekali peserta dengan alat serta strategi yang diperlukan untuk secara efektif melawan ancaman yang terus berkembang.
Baca juga: ITSEC Cyber Security Summit wadah kuatkan ekosistem keamanan siber
Baca juga: Enam langkah amankan data pribadi saat bermedia sosial
Baca juga: Praktisi TI sebut lima pilar untuk membangun pusat data yang andal
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: