Asia Zero Emission Center diluncurkan untuk kaji proyek energi
21 Agustus 2024 16:38 WIB
Suasana peluncurkan Asia Zero Emission Center di sela-sela Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting di Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto meluncurkan Asia Zero Emission Center untuk menjadi tempat bertukar informasi, pengkajian kebijakan dan proyek, serta membantu negara-negara AZEC dalam mengembangkan visi, peta jalan, serta kebijakan transisi energi.
“Saya harap AZEC Center dapat memberi dukungan untuk mengembangkan peta jalan dan kebijakan untuk menuntun dekarbonisasi kita,” ujar Airlangga ketika membuka Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Airlangga juga meminta kepada para negara anggota AZEC untuk secara aktif melibatkan Asia Zero Emission Center dalam langkah-langkah transisi energi mereka.
“Untuk memanfaatkan sumber daya dan keahlian (Asia Zero Emission Center) yang berlimpah, guna mengakselerasi transisi kita menuju emisi nol bersih,” ucap Airlangga.
Airlangga menyampaikan bahwa pendirian Asia Zero Emission Center berangkat dari semangat kolaborasi seluruh pihak dan juga merupakan tindak lanjut atas AZEC Leaders Joint Statement yang disepakati pada Desember 2023 lalu di Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa lembaga ini juga akan memainkan peranan penting terhadap perkembangan energi terbarukan, efisiensi energi, hingga praktek-praktek keberlanjutan di berbagai sektor ekonomi.
Dengan berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan agenda zero-emission, lanjut dia, diharapkan hasil studi dari lembaga ini dapat berperan untuk mengakselerasi kerja sama dan inovasi di kawasan Asia.
“Dengan menyatukan pemerintah, para pemimpin industri, dan para ahli, Asia Zero Emission Center akan diakui sebagai pusat kajian dan inovasi untuk pemangku kepentingan yang beragam,” kata Airlangga.
AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Negara-negara anggota AZEC meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.
Baca juga: Menteri LHK: Second NDC untuk percepatan capai "net zero emission"
Baca juga: Program Zero Waste to Landfill BRI, aksi nyata BRI menuju zero emission 2050
“Saya harap AZEC Center dapat memberi dukungan untuk mengembangkan peta jalan dan kebijakan untuk menuntun dekarbonisasi kita,” ujar Airlangga ketika membuka Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Airlangga juga meminta kepada para negara anggota AZEC untuk secara aktif melibatkan Asia Zero Emission Center dalam langkah-langkah transisi energi mereka.
“Untuk memanfaatkan sumber daya dan keahlian (Asia Zero Emission Center) yang berlimpah, guna mengakselerasi transisi kita menuju emisi nol bersih,” ucap Airlangga.
Airlangga menyampaikan bahwa pendirian Asia Zero Emission Center berangkat dari semangat kolaborasi seluruh pihak dan juga merupakan tindak lanjut atas AZEC Leaders Joint Statement yang disepakati pada Desember 2023 lalu di Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa lembaga ini juga akan memainkan peranan penting terhadap perkembangan energi terbarukan, efisiensi energi, hingga praktek-praktek keberlanjutan di berbagai sektor ekonomi.
Dengan berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan agenda zero-emission, lanjut dia, diharapkan hasil studi dari lembaga ini dapat berperan untuk mengakselerasi kerja sama dan inovasi di kawasan Asia.
“Dengan menyatukan pemerintah, para pemimpin industri, dan para ahli, Asia Zero Emission Center akan diakui sebagai pusat kajian dan inovasi untuk pemangku kepentingan yang beragam,” kata Airlangga.
AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Negara-negara anggota AZEC meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.
Baca juga: Menteri LHK: Second NDC untuk percepatan capai "net zero emission"
Baca juga: Program Zero Waste to Landfill BRI, aksi nyata BRI menuju zero emission 2050
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: