Fasilitator Sosialisasi, Tresya Koude di Jayapura, Kamis, mengatakan, ada tiga sekolah yang diundang untuk mengikuti sosialisasi tersebut.
Ketiga sekolah tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Jayapura, Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Diaspora, SMA Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Taruna Dharma.
Dalam sosialisasi itu, peserta mendapat materi tentang pentingnya pemilihan umum dan bagaimana menyalurkan hak pilih serta manfaat pemilu bagi diri, kelompok dan bangsa.
"Hanya satu materi itu yang disampaikan dalam sosialisasi," katanya.
Menurut dia, relawan pemilu dan demokrasi itu, KPU Kota Jayapura juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut untuk memperaktekkan tata cara pencoblosan surat suara hingga memasukan ke dalam kotak suara.
"Relawan dilibatkan untuk memperagakan tata cara pencoblosan hingga memasukan surat suara ke dalam kotak suara yang sudah disiapkan," ujarnya.
Pemateri sosialisasi, Yusak Reba mengatakan, hak suara dari pemilih pemula juga ikut menentukan sebuah regulasi di pemerintahan baik di tingkat provinsi, kota maupun di pusat. Jumlah peserta dinilai cukup untuk ukuran pemilih pemula.
"Dalam penyampaian materi, saya berusaha memberi pemahaman kepada mereka agar tidak berpikir kalau pemilu itu dilakukan untuk mengganti presiden dan dewan perwakilan rakyat saja, namun ada manfaat yang jauh lebih besar yakni menumbuhkan demokrasi yang cerdas," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang guru yang mendampingi para siswa, Salam Ware, yang ditemui secara terpisah menilai sosialisasi tersebut sangat penting karena pemilih pemula baru pertama kali diajak untuk mencoblos.
Dia berharap sosialisasi itu diperbanyak di semua sekolah di Jayapura sebelum pesta demokrasi berlangsung.
(KR-MUS/F003)