Subang (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan yakin dengan prospek Metro Kapsul meski dirinya belum memastikan Pemprov DKI akan segera merealisasikan proyek tersebut.

"Berdasarkan apa yang tadi dipaparkan, ya saya kira ini meyakinkan sekali. Hanya untuk memulai sesuatu yang baru kan butuh keberanian dan keputusan politik," kata Jokowi usai meninjau pabrik Metro Kapsul di Desa Buni Hayu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu.
Di pabrik Metro Kapsul tersebut, Jokowi menyimak presentasi sekaligus melihat langsung prototype Metro Kapsul.


Jokowi mengaku sangat tertarik dengan proyek yang digagas PT Perkakas Rekadaya Nusantara, selaku perusahaan induk dari Konsorsium Kereta Kapsul Indonesia tersebut karena produk Metro Kapsul seratus persen buatan lokal.


Selain itu, keempat perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Kereta Kapsul Indonesia adalah perusahaan yang sudah berpengalaman membuat komponen otomotif.


Namun, tetap saja perhitungan bussines plan tetap harus dilakukan agar potensi kemungkinan proyek bisa diaplikasikan di Jakarta terlihat.


"Tapi kalau dilihat secara hitungan kasar saja, nilai investasi Metro Kapsul jauh lebih murah jika dibandingkan dengan MRT dan Monorel. Metro Kapsul, membutuhkan biaya Rp114 miliar per kilometer. Sementara biaya pembangunan MRTRp 900 miliar per kilometer. Dan onorel memerlukan dana Rp400 miliar," katanya.

Sementara, juru bicara Konsorsium Kereta Kapsul Indonesia Abdul Haris Tatang mengatakan Metro Kapsul akan berjalan di atas jalur dengan dimensi yang kecil setinggi tiga sampai empat meter.


Karena dimensinya yang kecil tersebut, maka jalur Metro Kapsul dapat dibangun di atas trotoar maupun di median tengah jalan, sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan.


Meski dimensi jalurnya kecil, Haris menjelaskan beton penyangga Metro Kapsul mampu mengangkut beban kapsul serta tahan gempa.

"Sebab, satu balok di dalam jalur, hanya akan diisi oleh satu kapsul. Selain itu nanti ada sensor yang mengaturnya," kata Haris.


Metro Kapsul berjalan secara auto pilot dengan menggunakan sistem listrik.


"Untuk jalur sepanjang 30 kilometer, hanya membutuhkan 15 mega watt. Jika listrik sedang padam, Metro Kapsuk tetap bisa beroperasi menggunakan baterai cadangan," katanya.

Tampilan interior fisik Metro Kapsul mirip bus Transjakarta single tapi tanpa kabin untuk supir. Meski berjalan menggunakan sistem listrik, Metro Kapsul juga memiliki ban.

"Satu kapsul bisa mengangkut 22 penumpang duduk dan 28 penumpang berdiri. Apabila jumlah penumpang melebihi kapasitas, Metro Kapsul tak akan berjalan. Jadi seperti lift," kata dia.

Keunggulan lain Metro Kapsul, dibangun dengan menggunakan teknologi pembangunan yang lebih canggih dibandingkan proyek trasnportasi lain.


"Dengan teknologi Jepang, tiang pancang hanya akan dipasang pada malam hari. Sehingga, pada pagi harinya, jalan maupun trotoar sudah bersih dari material dan tiang-tiang sudah berdiri. Dengan demikian, tidak akan mengganggu pengguna jalan lain," katanya.


Jalur yang ditawarkan ke Pemprov DKI adalah dari Senayan ke Cengkareng.


"Pergerakan orang yang menuju dan dari bandara setiap harinya sekitar 70 ribu orang. Kehadiran Metro Kapsul dapat mengangkut 19 ribu orang dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam," kata Haris.

Senada dengan Haris, Jokowi mengatakan jalur menuju bandara memang sangat penting karena orang membutuhkan ketepatan waktu.


"Saya saja pernah empat kali ketinggalan pesawat karena terjebak macet," kata Jokowi. (*)