UI dan Keraton Kanoman Cirebon gelar lokakarya budaya dan UMKM
20 Agustus 2024 16:35 WIB
Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) bekerja sama dengan Keraton Kanoman menggelar lokakarya dengan tema "Pelestarian Alam, Budaya, dan Penguatan Daya Saing Pasar Keraton Kanoman Cirebon" di Kampus Universitas Indonesia. (ANTARA/HO-DGB UI)
Jakarta (ANTARA) - Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Keraton Kanoman menggelar lokakarya bertema "Pelestarian Alam, Budaya, dan Penguatan Daya Saing Pasar Keraton Kanoman Cirebon" di Kampus UI, Selasa, untuk melestarikan budaya dan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM.
"Semoga workshop ini mampu melestarikan kebudayaan yang ada dan bisa memberdayakan ekonomi melalui UMKM di sekitar Keraton dan terima kasih juga kepada para mitra yang akan berpartisipasi dalam kegiatan kerja ini," kata Ketua Dewan Guru Besar UI Prof Harkristuti Harkrisnowo dalam keterangan, di Jakarta, Selasa.
Menurut Harkristuti, kegiatan ini merupakan program kerja yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Dewan Guru Besar UI: Ketahanan pangan penting untuk kedaulatan negara
"DGB UI di bawah naungan kampus, maka kami akan membantu bersama-sama untuk melestarikan budaya sebagai pengabdian kepada masyarakat, khususnya di Keraton Kanoman Cirebon," katanya.
Dalam pemaparan lokakarya ini, Ratu Raja Arimbi Nurtina selaku keturunan dari Keraton Kanoman, menjelaskan tradisi yang masih konsisten dilakukan di Keraton Kanoman.
"Keraton Kanoman memiliki tradisi yang masih bertahan sejak lama, ada peninggalan dari Sunan Gunung Jati, seperti kesenian tari topeng, ritual grebeg Syawal, dan lain-lain," kata Ratu Arimbi.
Baca juga: Keraton Kanoman lestarikan tradisi “Grebeg Syawal” di Cirebon
Sementara Ketua Pelaksana Workshop Prof M Luthfi Zuhdi mengemukakan pentingnya pelestarian budaya yang dapat memberikan nilai ekonomi nyata dan berkelanjutan, serta memperkuat identitas budaya lokal.
Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 15 tentang Life on Land yaitu melindungi, memulihkan, dan mendorong pemanfaatan ekosistem darat dan laut secara berkelanjutan.
"Ini juga selaras dengan SDGs Nomor 11 tentang Sustainable Cities and Communities yaitu menjadikan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan," kata Luthfi.
Baca juga: Guru Besar UI: Pencapaian SDGs butuh keseimbangan ekonomi dan ekologi
"Semoga workshop ini mampu melestarikan kebudayaan yang ada dan bisa memberdayakan ekonomi melalui UMKM di sekitar Keraton dan terima kasih juga kepada para mitra yang akan berpartisipasi dalam kegiatan kerja ini," kata Ketua Dewan Guru Besar UI Prof Harkristuti Harkrisnowo dalam keterangan, di Jakarta, Selasa.
Menurut Harkristuti, kegiatan ini merupakan program kerja yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Dewan Guru Besar UI: Ketahanan pangan penting untuk kedaulatan negara
"DGB UI di bawah naungan kampus, maka kami akan membantu bersama-sama untuk melestarikan budaya sebagai pengabdian kepada masyarakat, khususnya di Keraton Kanoman Cirebon," katanya.
Dalam pemaparan lokakarya ini, Ratu Raja Arimbi Nurtina selaku keturunan dari Keraton Kanoman, menjelaskan tradisi yang masih konsisten dilakukan di Keraton Kanoman.
"Keraton Kanoman memiliki tradisi yang masih bertahan sejak lama, ada peninggalan dari Sunan Gunung Jati, seperti kesenian tari topeng, ritual grebeg Syawal, dan lain-lain," kata Ratu Arimbi.
Baca juga: Keraton Kanoman lestarikan tradisi “Grebeg Syawal” di Cirebon
Sementara Ketua Pelaksana Workshop Prof M Luthfi Zuhdi mengemukakan pentingnya pelestarian budaya yang dapat memberikan nilai ekonomi nyata dan berkelanjutan, serta memperkuat identitas budaya lokal.
Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 15 tentang Life on Land yaitu melindungi, memulihkan, dan mendorong pemanfaatan ekosistem darat dan laut secara berkelanjutan.
"Ini juga selaras dengan SDGs Nomor 11 tentang Sustainable Cities and Communities yaitu menjadikan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan," kata Luthfi.
Baca juga: Guru Besar UI: Pencapaian SDGs butuh keseimbangan ekonomi dan ekologi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: