Jakarta (ANTARA) - Perusahaan asal Jepang, Terra Charge, memperluas jangkauan pasarnya dengan membuka layanan pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.

"Hari ini mengumumkan ekspansi strategis ke pasar Indonesia sebagai bagian dari strategi pertumbuhan di Asia Tenggara," kata CEO dan pendiri Terra Charge Toru Tokushige dalam konferensi pers peluncuran layanan Terra Charge di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Terra Charge telah memiliki lebih dari 8.000 stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Jepang dan berencana memasang lebih dari 1.000 stasiun pengisian daya di kota-kota besar di Indonesia hingga akhir 2025.

Dia menyampaikan komitmen perusahaan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan jumlah pengguna kendaraan listrik menjadi 2,5 juta pada 2030 melalui layanannya.

Ia mengemukakan pentingnya mengimbangi peningkatan pemanfaatan kendaraan listrik dengan penyediaan infrastruktur pengisian daya dalam upaya untuk mewujudkan mobilitas yang berkelanjutan.

Baca juga: Hyundai bermitra untuk memperluas jaringan stasiun pengisian daya

Baca juga: Starvo pamerkan produk pengisian daya kendaraan elektrik di PEVS 2024


Penyediaan sarana transportasi yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.​​​​​​​

Toru Tokushige mengatakan bahwa perusahaannya berinvestasi dalam infrastruktur dan promosi energi bersih untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.

Menurut dia, Terra Charge menawarkan layanan pelanggan 24 jam setiap hari, aplikasi mobile, serta layanan komprehensif yang memudahkan konsumen mencari lokasi, menggunakan pengisi daya, dan membayar layanan pengisian daya.

"Kami sangat senang memperkenalkan Terra Charge ke pasar Indonesia. Tujuan kami adalah menjadi SPKLU nomor satu di Indonesia dengan menyediakan solusi pengisian daya canggih dan mendukung transisi negara menuju mobilitas listrik," katanya merujuk pada penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum perusahaan.

Baca juga: Pengamat: Penyediaan fasilitas isi daya EV perlu dukungan produsen

Baca juga: Jumlah EV menentukan daerah prioritas pembangunan SPKLU tiang listrik