Pekanbaru (ANTARA News) - Daratan Pulau Sumatera termasuk Provinsi Riau pada Rabu sore telah bersih dari titik panas (hotspot), serunut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.

Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri kepada pers lewat pesan elektronik mengatakan, tiga satelit yang menjadi rujukan dalam mengatasi kebakaran lahan dan hutan di Riau meliputi Satelit Terra, Aqua dan Satelit NOAA 18 "sepakat" Sumatera termasuk Riau nihil titik panas.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, "bersihnya" Riau dari titik panas yang disulut oleh peristiwa kebakaran lahan dan hutan disebabkan mulai tingginya potensi hujan.

"Karena sepekan ini, peluang hujan di Riau cukup tinggi mulai dari intensitas ringan hingga sedang," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto.

Untuk peluang hujan dengan intensitas sedang, kata dia, berpeluang terjadi di beberapa wilayah kabupaten/kota meliputi sebagian Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hilir serta Pelalawan dan Pekanbaru.

Peluang terjadinya hujan untuk di beberapa daerah tersebut, kata Bibin lagi, kemungkinan terjadi pada pagi, siang atau malam hari.

Kemudian untuk daerah yang berpeluang terjadi hutan dengan intensitas ringan, kata dia, yakni meliputi Kabupaten Bengkalis, Meranti dan Siak serta Kota Dumai.

"Empat daerah ini juga berpeluang hujan sore ini namun intensitasnya masih ringan," katanya.

Bibin menjelaskan, peluang hujan di sejumlah wilayah itu disebabkan tingkat kelembaban udara di Riau yang mulai tinggi.

Hal itu yang kemudian menurut dia, merangsang pertumbuhan awan untuk kemudian menghasilkan hujan dengan intensitas ringan-sedang. (*)