RSUD dr Soetomo Surabaya pisahkan bayi kembar siam asal Tulungagung
20 Agustus 2024 13:58 WIB
Tim dokter RSUD dr Soetomo saat menjelaskan terkait kondisi kembar siam Tulungagung usai dilakukan pemisahan di Surabaya, Selasa (20/8/2024). ANTARA/Willi Irawan
Surabaya (ANTARA) - Tim dokter Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya telah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet bokong (pygopagus) asal Tulungagung, Jawa Timur.
"Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki tersebut bernama Arsello dan Arsenio. Lahir dari pasangan suami istri Yoga dan Yeni di Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung pada 17 April 2024," kata salah satu dokter yang menangani bayi kembar siam tersebut dr Wurry Ayuningtyas di Surabaya, Selasa.
Wurry Ayuningtyas mengatakan lantaran karena faktor kesehatan, RS Bhayangkara memindahkan bayi kembar siam itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ishak Tulungagung.
Di usia 38 minggu atau tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2024, pihak RSUD Ishak Tulungagung selanjutnya merujuk bayi siam ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan.
Selama dua hari dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya, kondisi Arsenio tak kunjung membaik. Denyut jantung terus melemah dan tim dokter yang merawat juga menemukan infeksi pada tubuh.
Baca juga: RSUD Tulungagung: Bayi kembar siam bisa jalani perawatan di rumah
"Karena kondisinya (kesehatan) terus menurun, ada kelemahan kemampuan gerak dan ditemukan infeksi juga. Maka kami memutuskan melakukan separasi. Separasinya juga emergency di tanggal 16 Agustus 2024," ujar dr Wurry.
Dia mengemukakan proses pemisahan bayi kembar siam Arsello dan Arsenio ini berlangsung sembilan jam sejak pembiusan dilakukan.
"Pembiusan pada pukul 07:25 WIB, dan operasi tuntas pukul 16:20 WIB. Bayi berhasil dipisahkan jam 13:35 WIB. Sedangkan tindakan operasi start jam 09:25 WIB," katanya.
Selama operasi berjalan ia menyebut kondisi Arsenio kritis dan sempat mengalami henti jantung sehingga tim dokter perlu memberikan tindakan resusitasi.
Namun nahas, upaya medis yang diberikan tidak membuahkan hasil. Bayi Arsenio akhirnya gagal diselamatkan meski berhasil dipisahkan dari kembarannya.
"Untuk kondisi bayi yang selamat stabil, tetapi masih perlu dipantau," tuturnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan tanggung biaya operasi kembar siam Tulungagung
Baca juga: RSUD Tulungagung tangani bayi kembar siam dempet bokong
"Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki tersebut bernama Arsello dan Arsenio. Lahir dari pasangan suami istri Yoga dan Yeni di Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung pada 17 April 2024," kata salah satu dokter yang menangani bayi kembar siam tersebut dr Wurry Ayuningtyas di Surabaya, Selasa.
Wurry Ayuningtyas mengatakan lantaran karena faktor kesehatan, RS Bhayangkara memindahkan bayi kembar siam itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ishak Tulungagung.
Di usia 38 minggu atau tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2024, pihak RSUD Ishak Tulungagung selanjutnya merujuk bayi siam ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan.
Selama dua hari dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya, kondisi Arsenio tak kunjung membaik. Denyut jantung terus melemah dan tim dokter yang merawat juga menemukan infeksi pada tubuh.
Baca juga: RSUD Tulungagung: Bayi kembar siam bisa jalani perawatan di rumah
"Karena kondisinya (kesehatan) terus menurun, ada kelemahan kemampuan gerak dan ditemukan infeksi juga. Maka kami memutuskan melakukan separasi. Separasinya juga emergency di tanggal 16 Agustus 2024," ujar dr Wurry.
Dia mengemukakan proses pemisahan bayi kembar siam Arsello dan Arsenio ini berlangsung sembilan jam sejak pembiusan dilakukan.
"Pembiusan pada pukul 07:25 WIB, dan operasi tuntas pukul 16:20 WIB. Bayi berhasil dipisahkan jam 13:35 WIB. Sedangkan tindakan operasi start jam 09:25 WIB," katanya.
Selama operasi berjalan ia menyebut kondisi Arsenio kritis dan sempat mengalami henti jantung sehingga tim dokter perlu memberikan tindakan resusitasi.
Namun nahas, upaya medis yang diberikan tidak membuahkan hasil. Bayi Arsenio akhirnya gagal diselamatkan meski berhasil dipisahkan dari kembarannya.
"Untuk kondisi bayi yang selamat stabil, tetapi masih perlu dipantau," tuturnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan tanggung biaya operasi kembar siam Tulungagung
Baca juga: RSUD Tulungagung tangani bayi kembar siam dempet bokong
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: