Kecamatan Sawah Besar .
"Strateginya kita melakukan Pemberian Makan Tambahan (PMT), baik berupa kudapan dan makan berat," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Rumah Susun Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa.
Menu PMT tersebut disesuaikan dengan usia anak agar bisa terserap maksimal untuk tumbuh kembang tubuh dan otak anak.
Menu PMT tersebut disesuaikan dengan usia anak agar bisa terserap maksimal untuk tumbuh kembang tubuh dan otak anak.
Dhany menyebutkan, program ini merupakan kebijakan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rangka mengintervensi kasus stunting. Keseluruhannya, terdata sebanyak 306 anak yang mengalami berat badan di bawah normal (underweight).
Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk Tim Audit Penanganan Stunting 2024
Arah kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam mengintervensi stunting saat ini lebih menyasar pada kategori anak "underweight". Sedangkan terhadap anak yang sudah kategori hambatan pertumbuhan (stunted) akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat layanan kesehatan.Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk Tim Audit Penanganan Stunting 2024
"Komitmen kita bersama membangun generasi emas 2045. Karena itu, dari saat ini penanganannya harus tepat," kata Dhany.
Anggaran program intervensi stunting, kata Dhany, sudah melekat di Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat. Sedangkan implementasinya melalui Puskesmas masing-masing di setiap kecamatan.
Selain intervensi spesifik, Dhany juga mengungkap pentingnya intervensi sensitif. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menekankan pentingnya sanitasi lingkungan yang baik serta pola asuh orang tua ke anak yang tepat.
Baca juga: 10 kelurahan di Jakarta Pusat masuk prioritas penanganan stunting
Kepala Suku Dinas Jakarta Pusat Rismasari mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus mengupayakan penanganan stunting di Jakarta Pusat agar jumlahnya menurun. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengadakan program PMT di Kecamatan Sawah Besar.
Menurut Risma, terhadap anak yang masuk kategori "underwigth" ini akan dilakukan intervensi PMT selama 14 hari, mulai dari 20 Agustus hingga 2 September 2024.
Komposinya, selama enam hari mereka akan disuguhkan PMT berbentuk kudapan dan satu hari makanan lengkap.
Selain melakukan intervensi terhadap anak dengan kategori "underwigth", pihaknya juga melakukan penanganan terhadap Balita gizi kurang. Sebanyak 41 anak masuk kategori "underweight" di wilayah Kecamatan Sawah Besar.Komposinya, selama enam hari mereka akan disuguhkan PMT berbentuk kudapan dan satu hari makanan lengkap.
"Penanganannya kita berikan PMT selama 56 hari mulai 20 Agustus sampai 14 Oktober 2024 nanti," kata Risma.
Baca juga: Angka stunting di Jakpus ditarget di bawah tiga persen
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Pusat memprioritaskan penanganan tengkes (stunting) di tiga kecamatan, yakni Tanah Abang, Johar Baru dan Sawah Besar.Baca juga: Angka stunting di Jakpus ditarget di bawah tiga persen
Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.
Rinciannya, Kecamatan Tanah Abang sebanyak 213 balita yang tersebar di Kelurahan Bendungan Hilir 48 kasus, Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48) dan Gelora (4).
Lalu, Kecamatan Sawah Besar sebanyak 160 balita yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15) dan Gunung Sahari Utara (17).
Kemudian Kecamatan Johar Baru sebanyak 135 balita yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi 43 kasus, Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).